32 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kepala BKPSDM: Ada 10 Sampai 12 Peserta Tak Hadir di Tiap Sesi

Pelaksanaan Tes SKD di Tilok Kota Madiun Selesai

Kota Madiun, Bhirawa
Pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2024 di titik lokasi (tilok) Kota Madiun di Wisma Haji resmi berakhir, Rabu (6/11). Seluruh sesi yang dijadwalkan di tilok Kota Madiun sejak 18 Oktober lalu telah dilaksanakan. Formasi untuk CPNS Kota Madiun menjadi penutup rangkaian tes SKD tahun ini.

“Hari ini terakhir dan ini merupakan sesi terakhir. Sejauh ini pelaksanaan berjalan lancar,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Madiun, Haris Rahmanudin.

Haris menambahkan peserta seleksi untuk formasi CPNS Kota Madiun mendapatkan jadwal dua hari. Yakni, sesi keempat pada tanggal 5 dan dan sesi pertama di tanggal 6 November. Setidaknya ada 761 peserta untuk 52 formasi yang dibuka. Namun, hanya sekitar 500 peserta yang mengikuti tes di Kota Madiun. Selebihnya memilih tilok di luar Kota Madiun.

Haris menyebut nyaris selalu ada peserta yang gagal mengikuti tes pada tiap sesi. Bukan hanya untuk formasi di Kota Madiun. Tetapi juga untuk formasi daerah lain. Di tilok Kota Madiun total terdapat 70 sesi.

“Rata-rata ada 10 sampai 12 peserta yang tidak mengikuti di tiap sesi. Mulai tidak hadir dan hadir tetapi terlambat,” ujarnya.

Pun, termasuk peserta untuk formasi CPNS Kota Madiun. Pada sesi keempat Selasa kemarin setidaknya ada 12 peserta yang tidak mengikuti seleksi. Sementara pada sesi pertama Rabu ini jumlahnya lebih banyak.

Berita Terkait :  Anev Sitkamtibmas, Polda Jatim Terus Tekan Angka Kriminalitas dan Laka Lantas

Haris menyebut setelah jadwal pengambilan pin ditutup, peserta yang belum datang dipastikan tidak bisa mengikuti seleksi dan dipastikan gugur.

“Hari ini sepertinya lebih banyak lagi. Tetapi masih kita tunggu sampai jadwal pengambilan pin ditutup,” jelasnya sembari menyebut ada dua formasi di Kota Madiun yang kosong karena tidak ada pelamar.

Terkait kecurangan, Haris memastikan nyaris tidak bisa dilakukan. Sebab, ada pengawasan berlapis. Mulai dari pencocokan wajah peserta dengan foto peserta dan KTP. Selain itu seluruh alur pelaksanaan juga diawasi CCTV. Peserta juga hanya diperbolehkan membawa KTP dan kartu peserta ujian di lokasi seleksi.

“Saya kira sudah cukup berlapis ya dan untuk kecurangan saya kira sangat sulit dilakukan,”tegasnya. [dar.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img