26 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kampanye Fitnah di Medsos, Paslon Bupati Malang HM Sanusi: Lebih Kejam dari Pembunuhan

Kab Malang, Bhirawa.
Kampanye bagi Pasangan Calon (Paslon) Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang terus memberikan simpati kepada masyarakat agar mendapatkan dukungan untuk mendulang suara saat digelarnya Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang 2024, pada 27 November 2024. Sehingga kampanye itu tidak hanya langsung bertatap muka dengan masyarakat, namun juga melalui media sosial (medsos).

Namun, untuk mendapatkan dukungan melalui medsos berbagai cara dilakukan oleh tim sukses (timses) masing-masing calon agar menarik simpati masyarakat. Namun, tidak sedikit narasi yang ada di medsos tidak sesuai dengan fakta, yakni melakukan fitnah kepada salah satu Paslon. Sehingga hal itu disebut black campaign atau model kampanye dengan cara membuat suatu isu atau gosip yang ditujukan kepada pihak lawan, tanpa didukung fakta atau bukti yang jelas itu fitnah.

Seperti yang disampaikan, Paslon Bupati Malang Nomor Urut 1 HM Sanusi yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Malang Hj Lathifah Shohib, Jumat (1/11), kepada Bhirawa membenarkan, jika kampanye di medsos sudah mulai mengarah pada black campaign, mencari simpati dukungan dengan model memfitnah. Sehingga dirinya meminta kepada masyarakat jangan percaya dengan kampanye yang mengarah ke fitnah. Dalam ajaran agama Islam, memfitnah orang hukumnya dosa besar dan diharamkan. “Fitnah dianggap lebih kejam daripada pembunuhan,” tegasnya.

Menurutnya, memfitnah adalah perbuatan menuduh seseorang secara salah dengan niat jahat, iri hati, ejekan, atau ingin menyalahkan orang lain. Sehingga fitnah dapat menyulut rasa dendam, kebencian, dan kedengkian dalam hati manusia. Sehingga kita harus berprinsip pada ayat suci Al-Quran dalam kehidupan, yang artinya kita diminta untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT). Dan

Berita Terkait :  PDIP Siap Umumkan Bacagub Jatim Minggu Depan

jangan kita tolong menolong dalam keadaan dosa dan permusuhan adu domba.

“Allah pemilik kekuasaan dan memberikan keluasan kepada yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan dari yang dikehendaki. Allah memuliakan orang yang dikehendaki dan menghinakan orang yang dikehendaki dan ditangan Allah itu yang terbaik,” papar Sanusi.

Karena, kata dia, sekarang lagi ngetrend adu domba lewat medsos, sehingga didalam medsos ada aliran ahlul fitnah wal jamaah. Seperti dirinya difitnah korupsi Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang anggarannya bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemrov Jatim) yang dikelola Anggota DPRD Jatim. Padahal, Pokmas itu urusannya Provinsi, tidak ada urusannya dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Sehingga mari kita sama-sama mendokan agar yang memfitnah selalu dibukakan jalan yang terbaik dalam kehidupannya, dan selalu mendapatkan safaat dari Allah.

Disisi lain, Sanusi, yang kini masih menjabat sebagai Bupati Malang juga menyampaikan, bahwa dirinya pernah menyampaikan kepada guru-guru Diniyah se-Kabupaten Malang bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Malang, bahwa selama dirinya menjabat sebagai Bupati Malang bisa meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebelumnya Rp 340 miliar, sekarang PAD-nya Kabupaten Maalang meningkat dan mencapai Rp 1 triliun lebih, jadi jauh lebih tinggi dari Kabupaten Banyuwangi yang PAD-nya hanya Rp 500 miliar.

“Jika nanti dirinya bersama Hj Lathifah Shohib terpilih menjadi Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang mendatang, maka memperjuangkan insentif untuk para guru Diniyah yang sebelumnya menerima Rp 300 ribu per bulan sampai 6 bulan, akan kami naikan menjadi Rp 500 ribu perbulan selama satu tahun,” janji dia. (cyn.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img