Suasan hering di ruang rapat paripurna DPRD Gresik
Gresik, Bhirawa.
Hearing gabungan komisi I dan IV DPRD, yang di pimpin Ketua DPRD Gresik Syahrul Munir. PT Freeport Indonesia (PTFI), yang telah beroprasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Manyar. Dengan berbagai elemen dan warga desa ring satu, sempat alot di hujat secara maraton dan akhirnya sepakat untuk melakukan serapan tenaga kerja lokal, serta CSR.
Memurut Kepala Desa Kramat Taufiq mengatakan, bahwa
selama PT Freeport beroperasi. Hampir tiap hari di tanya warga lowongan pekerjaan, namun hingga kini juga tidak kunjung ada. Bahkan
warga yang notabenya berada di ring satu PTFI, terkesan di kesampingkan dan tidak di hargai.
“Kami WA ( Whatsapp ) HRD PT FI tidak pernah di jawab, tapi kalau WA ketua DPRD kok langsung di jawab. Padahal dulu janjinya, ketika beroprasi masyarakat soal kerja jadi peioritas utama.”ujarnya.
Perlu diketahui semenjak adanya proyek pembangunan JIIPE warga Desa Kramat, mayoritas sebagai petambak dan nelayan harus kehilangan mata pencaharian. Penghasilan jadi menurun drastis, dulu sehari mampu mendapatkan sekitar Rp 300 – 500 ribu perhari. Sekarang hanya Rp 50 ribu, itu sudah susah dan sulit.
Kepala Desa Watu Agung Zamrozi mengatakan, bahwa intinya masyarakat pingin kerja dan dapat uang. Jangan di persulit masuknya, sebab dalam proses pembangunan hingan sekarang telah beroprasi warga tidak pernah menganggu bahkan mendukung.
Kordinator Gepal Abdullah Wahab mengatakan, bahwa kita sebagai fasilitas masyarakat intinya tidak minta proyek atau pekerjaan. Tapi berharap warga ring satu dan khususnya Gresik bisa kerja, sesuai aturan perda sebanyak 60 persen. Di buktikan dalam kesepatan, dan tetap akan di kawal oleh kita bersama dan DPRD.
Menurut Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir mengatakan, meski rapat hering agak alot dan masyarakat bisa meluapkan unek-unek nya. Dari PT FI sudah melunak, dan prioritaskan tenaga kerja lokal sesuai dengan kebutuhan dan skilnya.
“Sebelumya, laporan ke dewan sudah banyak PT FI dalam rekrutmen tenaga kerja dan CSR tidak transparan. Bahkan tenaga kerja lokal cenderung terabaikan, dan di masuki tenaga kerja luar Gresik.”ungkapnya.
Ditambahkan Syahrul Munir, bahwa rapat hering terjadi kesepatan dengan PT FI. Diantaranya, serapan tenaga kerja lokal 60 persen. Aplikasi MS Media dihapus, lowongan pekerjaan satu pintu di fasilitasi Disnaker. Dan proses akan dilakukan pekan depan bersama datany, dan dewan akan terus mengawal. Jika nanti tidak sesuai, pasti akan di panggil dengan rapat hering.
Vice President Government Relation & Smelter Technical Support PT Freeport Indonesia, Harry Pancasakti mengatakan dalam hering. Bahwa saat telah memiliki tenaga kerja sebanyak 1440 orang. Dari total 1440 pekerja itu, 715 hasil rekrutmen internal dan sisa sebanyak 725 pekerja dari pihak kontraktor.
“Untuk data base tidak bisa memberikan sekarang, akan segera di kirim setelah melakukan validasi supaya singkron tidak ada kesalaha n. Dan sepakat untuk warga desa ring satu dalam 9 desa, proses rekrutmen tenaga kerja satu pintu lewat disnaker. Untuk CSR, akan di sesuikan di bumdes masing-masing desa.”ungkapnya. (kim.hel)