Calon Bupati Jember nomor urut 2, Gus Fawait, pada Debat publik pertama Pilkada Jember 2024 yang diadakan KPU Jember di Hall New Sari Utama, Kaliwates, Sabtu (26/10) malam.
Jember, Bhirawa.
Calon Bupati Jember nomor urut 2, Gus Fawait, menyoroti ketidakberesan pengelolaan tambang galian C di Jember yang menyebabkan hilangnya gumuk tanpa memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Hal ini disampaikannya dalam debat publik pertama Pilkada Jember 2024 yang diadakan oleh KPU Jember di Hall New Sari Utama, Kaliwates, Sabtu (26/10) malam.
Gus Fawait menegaskan bahwa meskipun Kabupaten Jember memiliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah, potensi tersebut belum dikelola dengan optimal oleh pemerintah daerah.
Ia menyoroti bahwa dari ratusan tambang galian C yang beroperasi, hanya tujuh yang memiliki izin. “Akibatnya, Jember yang seharusnya mendapatkan PAD dari sektor tambang malah tidak mendapatkan manfaat yang signifikan,” ungkapnya.
Gus Fawait berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola tambang dengan memperketat perizinan dan memastikan bahwa setiap tambang berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Kami akan memastikan bahwa tambang yang berizin harus mematuhi aturan, termasuk dalam memberikan kontribusi PAD dan memberdayakan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa PAD dari tambang galian C ini dapat dialokasikan untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan mendukung pendidikan.
Ia juga menyoroti anggaran stunting sebesar Rp 3 triliun yang belum berdampak signifikan, mengingat angka stunting di Jember masih tinggi dibandingkan daerah lain.
Menurut Gus Fawait, langkah tegas dalam pengelolaan tambang akan menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Jember.
“Hasil tambang harus dikelola dengan baik agar program pengentasan kemiskinan bisa berjalan efektif,” pungkasnya. (geh.hel)