26 C
Sidoarjo
Thursday, October 24, 2024
spot_img

Cegah Banjir dan Kumuh Perkotaan, PUPR Nganjuk Revitalisasi Saluran Drainase

Saluran u-ditch untuk cegah banjir dan tampung sanitasi permukiman warga.

Nganjuk, Bhirawa.
Drainase perkotaan merupakan sistem yang sangat penting untuk mengelola limpahan air hujan dan mencegah banjir. Namun, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, sistem drainase yang ada seringkali tidak lagi memadai.karena juga di gunakan sebagai saluran buangan limbah cair rumah tangga atau biasa di sebut sebagai Grey water. Oleh karena itu perlu upaya revitalisasi drainase perkotaan menjadi sangat penting.

“Perubahan tata guna lahan yang cepat dalam kurun waktu 5 tahun ini menyebabkan daya tampung dan daya dukung lahan menjadi berkurang, perlu perubahan sistem drainase dan sanitasi dengan daya tampung yang cukup, agar terhindar dari kesan kumuh”, terang Suwignyo Staff PUPR Nganjuk.

Saat ini dengan dana APBD 2024, Dinas PUPR Nganjuk gencar melakukan revitalisasi drainase perkotaan dengan menggunakan u-ditch sehingga dapat memberikan banyak manfaat, antara lain:
Meningkatkan kapasitas saluran drainase, membangun sistem drainase baru, menerapkan teknologi drainase berkelanjutan, meningkatkan pemeliharaan dan pengelolaan drainase dengan berbasis masyarakat, menerapkan peraturan dan kebijakan yang mendukung drainase yang efektif.

Menurut Evi, Kabid Tata Bangunan dan Tata Lingkungan Dinas PUPR untuk tahun anggaran 2024 ini pemerintah daerah Nganjuk memang banyak melakukan revitalisasi saluran dan gorong-gorong dari pasangan batu bata, pasangan batu menjadi menggunakan u-ditch, dengan alasan daya tampung yang besar, efisien, simpel dan memperluas ruas jalan.

Berita Terkait :  Tahun 2024, Luas Tanam Tembakau di Lamongan Meningkat

“Ada pembuatan saluran drainas baru seperti di lingkungan Kelurahan Bogor, ada juga yang revitalisasi seperti di Jalan R. A. Kartini, Jln. Kapten Tendean dan Jln. Megantoro, memang belum semua drainase baik sekunder maupun tersier yang di konversi dengan u-ditch, kita prioritaskan dulu daerah yang menjadi langganan banjir durasi 1/2 jam” terang Evi saat di temui di kantor PUPR pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Dengan tingkat kemiringan kurang dari 5% kondisi tanah di Nganjuk kota menjadikan aliran air irigasi, drainase dan sanitasi masih menjadi satu, Dengan perkembangan tata kota, sedikit demi sedikit lahan persawahan di lingkungan perkotaan berubah menjadi perumahan, perkantoran menjadikan areal limpasan air hujan menjadi lebih besar.

“Masyarakat juga memiliki peran penting dalam revitalisasi drainase perkotaan. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat antara lain: tdak membuang sampah sembarangan, melakukan perawatan saluran drainase di sekitar rumah, mendukung program revitalisasi drainase yang dilakukan pemerintah daerah”, pungkas Evi.

Untuk menciptakan kota yang layak huni serta terhindar dari kesan kumuh memang di perlukan upaya dan sinergisitas antara pemerintah daerah dan peran aktif dari masyarakat.

“Untuk perawatan saluran saya selaku RT dan warga sekitar, siap untuk kerja bakti bergotong royong membersihkan saluran drainase sekaligus sanitasi di depan rumah kami serta larangan bagi warga membuang sampah sembarangan termasuk limbah padat rumah tangga”, cetus Ucok RT setempat di Kelurahan Bogo. (dro.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img