Sidoarjo, Bhirawa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo waspadai daerah rawan bencana hidrometeorologi saat musim penghujan dan memasuki musim La Linai (Angin Kencang).
Salah satunya daerah yang rawan banjir seperti di wilayah Kecamatan Jabon, Kecamatan Porong, Kecamatan Tanggulangin, Kecamatan Taman, Kecamatan Tarik termasuk daerah yang berada di sekitaran sungai besar dan kawasan padat penduduk.
Plt Kepala BPBD Sidoarjo Mustain Baladan mengungkapkan berdasarkan data Kajian Risiko Bencana wilayah di Kabupaten Sidoarjo masuk daerah rawan dengan tingkat risiko sedang. Meski begitu, pihaknya telah menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) sebagai bentuk antisipasi bencana hidrometerologi.
“Kami menyiapkan peralatan kesiapsiagaan dan menginfokan ke OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terutama OPD yang berkaitan dengan sektor kebencanaan melalui media BPBD Kabupaten Sidoarjo maupun penyampaian informasi di saat kegiatan sosialisasi tatap muka di Instansi maupun masyarakat,” ujar Mustain dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (23/10).
Selain membentuk TRC, BPBD Sidoarjo juga telah membentuk desa tangguh bencana. Setidaknya ada 16 desa tangguh dan 84 sekolah tangguh serta 1 pondok pesantren tanggu yakni Ponpes Jabal Noer di Kecamatan Taman. Ini dilakukan sebagai penunjang kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
Sehingga masyarakat di desa atau daerah tersebut dapat lebih siap dalam menghadapi ancaman bencana dan mengetahui bagaimana saat terjadi bencana di desanya atau daerahnya.
Antisipasi lainnya, kata Mustain, BPBD juga telah membentuk posko kesiapsiagaan bencana Hidrometeorologi yang berpusat di BPBD Kabupaten Sidoarjo dengan menggandeng relawan kebencanaan.
Tiap tahun, bencana hidrometerologi sering terjadi di Sidoarjo. Mustain menyebut saat musim penghujan dan memasuki musim La Lina, Angin Kencang, Angin Puting Beliung dan Banjir sering terjadi di beberapa daerah di Sidoarjo.
Kendati begitu, hingga saat ini BPBD Kabupaten Sidoarjo hanya menerima satu laporan pohon tumbang akibat intensitas hujan lebat yang terjadi di Desa Tambak Kemerakan pada Senin (22/10) lalu dan sudah tertangani oleh tim hidrometeorologi.
Sebagian bentuk penanggulangan bencana hidrometerologi, BPBD Kabupaten Sidoarjo juga telah menyiapkan logistik untuk penanganan darurat pada musim penghujan berupa terpal dimana logistik tersebut digunakan untuk penanganan darurat sementara bagi warga yang rumahnya terdampak (atap rumah roboh sebagian) akibat angin kencang atau angin puting beliung.
Selain itu, logistik dan peralatan yang digunakan berupa chainsaw atau gergaji mesin untuk pemotongan pohon tumbang akibat angin kencang.
“Logistik apabila terdapat pengungsian, maka BPBD Kabupaten Sidoarjo menyiapkan tenda untuk pengungsi termasuk kebutuhan pengungsi dan bekerjasama dengan stakeholder pemangku kebencanaan,” pungkas dia. [ina.dre]