31 C
Sidoarjo
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Bertransformasi dari Komunikasi Kentongan, IOH Percepat Perkembangan Teknologi AI


Oleh:
Achmad Tauriq Imani – Harian Bhirawa

“Tahun 60 an, komunikasi menggunakan kentongan itu wajib ada disetiap poskamling. Bahkan juga selalu dibawa oleh penjaga kampung atau saat ronda dengan didampingi sama Hansip (Organisasi Pertahanan Sipil) untuk berkeliling. Karena kentongan itu fungsinya juga bisa untuk memberitahu waktu setiap jam di malam hari dan juga tanda bila terjadi sesuatu,” kenang mbah Riyanto yang asli lahir di Surabaya tahun 1959.

Komunikasi merupakan hal yang penting untuk hidup bermasyarakat. Tanpa adanya komunikasi, kita tidak akan bisa berbagi informasi kepada orang lain dengan jarak yang jauh.

Sementara itu, komunikasi tradisional merupakan proses pengiriman pesan dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan media tradisional sebelum teknologi dikembangkan di Indonesia. Dan komunikasi tradisional ini merupakan bagian dari tradisi, upacara keagamaan, peraturan dan sistem yang berlaku di masyarakat pada saat itu.

Menurut mbah Riyanto, kalau kentongan itu sudah dibunyikan bisa membuat bingung dan panik orang. “Harus hafal kode bunyi kentongan, dulu saya ya bingung ini tandanya apa terus harus apa begitu. Beda dengan zaman sekarang cukup telepon atau whatsApp sudah jelas,” katanya sambil menikmati nyeruput kopi yang baru dibelinya.

Komunikasi bagi mbah Riyanto di zamannya itu sangat susah, apalagi kalau berpisah dengan saudara yang jauh. Sedangkan manfaat kentongan terbatas hanya untuk sekampung saja.

“Wah, udahlah zaman dulu itu susah kalau mau hubungi saudara yang berbeda kampung atau daerah. Kirim surat pun datangnya juga tidak cepat, perlu proses sampai berhari-hari beda dengan zaman sekarang serba cepat dan cukup send semuanya terkirim tulisanya,” tuturnya sambil buka YouTube.

Kentongan sendiri terbuat dari kayu jati atau batang bambu, dimana bagian dalam bambu diukir, jadi ada ruang di mana bisa mengeluarkan suara saat dipukulnya. Kentongan tersedia dalam berbagai ukuran, berukuran sekitar 40 centimeter dan tinggi 1,5-2 meter.

Berita Terkait :  BPJS Ketenagakerjaan Juanda Lindungi 117 Tenaga Kerja Depo Bangunan Rungkut Surabaya

Namun, alat ini memiliki macam-macam bentuk dan kegunaannya masing-masing. Setiap zaman juga memiliki perbedaan. Pada zaman sebelum ada kertas, seseorang menuliskan cerita di prasasti atau bisa saja pada daun lontar. Tentu berbeda dengan zaman sekarang yang alat komunikasinya lebih modern dan lebih cepat diterima oleh orang lain yang kita hubungi.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Wahyu Kuncoro, S.T.,M.MED.KOM menjelaskan bahwa kentongan secara historis menjadi media komunikasi antar kelompok masyarakat. Dan kentongan ini di zamannya saat ini memiliki manfaat yang sangat besar, selain untuk mengumpulkan massa juga sebagai tanda bahaya.

“Menurut perkembangannya, alat komunikasi tradisional berkaitan erat dengan letak geografis, adat istiadat jadi sifatnya terbatas. Bahkan beberapa alat komunikasi tradisional di Indonesia tetap dilestarikan dan masih dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sebagai icon ada pos ada kentongan baik dari bambu maupun dari besi,” jelasnya.

Wahyu menambahkan, komunikasi tradisional memiliki kelemahan dan tidak mampu menunjang kelangsungan hidup manusia yang semakin kompleks. Maka inovasi terus dilakukan hingga terciptalah alat komunikasi jauh lebih modern.

“Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini dari kentongan menuju teknologi digital sangat besar manfaatnya bagi masyarakat. Dimana dengan memanfaatkan teknologi, maka komunikasi sudah tidak lagi memiliki batasan untuk berbagi informasi sehingga munculah fenomena era globalisasi,” katanya.

Selain itu dengan komunikasi yang modern maka muncul teknologi yang semakin inovatif. Untuk itu, bagi individu di era globalisasi ini komunikasi bisa dilakukan secara cepat, dan fleksibel dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi yang telah tersedia.

“Sehingga banyak provider telekomunikasi yang berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi digital yang bisa bermanfaat dan mempermudah komunikasi bagi seluruh masyarakat hingga pelosok. Maka generasi kentongan pun secara otomatis sudah tergeserkan sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Transformasi AI
Untuk mendorong ke barisan terdepan revolusi Artificial Intelligence (AI) pada skala global dan memasuki tahapan baru era inovasi dan digitalisasi, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung AI dan mempercepat transformasi Indosat menjadi AI Native TechCo.

Berita Terkait :  Anugerah Jurnalistik 2024, Angkat Tujuh Tahun Badan Pengelola Keuangan Haji Menjaga Amanah

“Dengan AI di genggaman kami, kami yakin dapat membuka peluang tanpa batas, mendorong Indonesia menuju pencapaian Visi Indonesia Emas 2045. Kami juga sangat bangga memimpin upaya membawa kedaulatan AI ke Indonesia, mengarahkan bangsa ini menuju kemandirian dalam ranah digital dan teknologi,” terang President Director dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha.

Dan untuk mempercepat transformasi AI tersebut, IOH tidak dapat berjalan sendiri, namun membutuhkan kolaborasi dengan pihak lainnya. Salahsatunya adalah bersama dengan NVIDIA . “Kolaborasi dengan NVIDIA menciptakan infrastruktur AI Berdaulat ini menawarkan kerjasama strategis dalam akses kepada GPU berteknologi tinggi dan pusat data high density, memberdayakan pelanggan dengan kemampuan AI dan machine learning,” paparnya.

Selain itu, kolaborasi ini ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, menciptakan fondasi yang kokoh bagi kemajuan sektor digital. “Kolaborasi ini menandai momentum penting bagi perjalanan Indonesia menuju bangsa digital global yang didukung oleh kemampuan AI,” tandasnya.

Vikram Sinha menjelaskan teknologi ini nantinya akan diimplementasikan pada pusat data yang diidioperasikan oleh BDx Indonesia, sebuah perusahaan patungan Indosat Ooredoo Hutchison, Lintasarta dan BDx Data Centers.

“Sebagai technology powerhouse, Indosat Ooredoo Hutchison bercita-cita menjadi salah satu penggerak utama dari demokratisasi digitalisasi di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan komitmen jangka panjang kami untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia. Kolaborasi dengan NVIDIA akan memainkan peranan krusial dalam mencapai visi tersebut,” pungkasnya.

Melalui kolaborasi ini, Indosat Ooredoo Hutchison group menempatkan dirinya sebagai pusat ekosistem digital yang komprehensif yang mencakup saluran, konektivitas, pusat data, dan sistem pembayaran, sehingga mendorong evolusi digital bangsa seraya memanfaatkan teknologi mutakhir dalam perjalanan transformasi digitalnya.

Gabungan keahlian dari para pemimpin industri ini bertujuan untuk membentuk lanskap teknologi Indonesia, membuka jalan bagi masa depan yang sejahtera dan berdaya secara digital.

Berita Terkait :  Jaga Kelestarian Lingkungan, Pemkot Surabaya dan Swasta Kolaborasi Bersihkan Kota Lama

Sementara itu, dengan menjadi NVIDIA Cloud Provider Partner pertama di Indonesia, Indosat, melalui anak usahanya, Lintasarta, akan menghadirkan platform AI full-stack NVIDIA untuk pelaku bisnis di Tanah Air dan memberikan akses ke teknologi GPU termutakhir dari NVIDIA dengan pusat data high-density yang terkoneksi dengan internet publik dengan kecepatan hingga 400 Gbps.

Nantinya, layanan AI Cloud milik Indosat dan Lintasarta yang didukung oleh NVIDIA akan mengembangkan pusat data generasi baru yang berkelanjutan, hyper-connected dan dilengkapi kecerdasan buatan.

GPU-as-a-Service (Deka GPU) milik Lintasarta menyediakan akses ke kemampuan AI/Machine Learning paling mumpuni yang didesain khusus untuk pekerjaan komputasi berat, termasuk penyediaan infrastruktur, platform dan layanan bare metal. Kapabilitas ini akan memastikan layanan supercomputing cloud yang andal, serta memanfaatkan AI untuk menciptakan inovasi bagi penggunanya.

Saat ini, superkomputer AI adalah infrastruktur penting, dan kolaborasi ini akan menjadi fondasi kuat bagi perjalanan memberdayakan Indonesia menjadi bangsa yang cakap akan AI. Indosat Ooredoo Hutchison group akan memanfaatkan pusat datanya untuk mewujudkan platform AI yang berdaulat dalam mendorong inovasi lintas ekosistem.

Beragam institusi, baik pemerintah, swasta, maupun startup akan dapat mengakses platform AI Cloud yang canggih, termasuk infrastruktur, piranti, dan juga perangkat lunak. Hal ini menjadi katalis inovasi untuk meningkatkan produktivitas, optimalisasi proses, serta menekankan efisiensi operasional lintas industri.

Untuk itu, kolaborasi antar pihak ini diharapkan memosisikan Indonesia sebagai pemimpin AI Cloud global, membawa kemajuan teknologi dan inovasi. Dengan kemampuan AI dalam ekosistem cloud, Indosat Ooredoo Hutchison group diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, menghadirkan landasan yang kokoh bagi sektor digital yang terus berkembang.

Penerapan teknologi AI mutakhir ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sembari mengurangi biaya operasional lintas industri. [*]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img