35 C
Sidoarjo
Wednesday, October 23, 2024
spot_img

Dinkes Situbondo Gelar Jambore Kader Posyandu, Libatkan 100 Peserta

Situbondo, Bhirawa
Pemkab Situbondo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar jambore kader Posyandu, Senin (14/10). Acara berlangsung di Aula Lantai II Pemkab Situbondo.

    Sekda Situbondo Wawan Setiawan yang membuka acara mengatakan, ada 100 kader Posyandu dari 20 Puskesmas yang menjadi peserta dalam jambore ini. “Jadi setiap Puskesmas itu mengirim 5 kader Posyandu. Untuk narasumber ada dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember,” ujar Sekda Wawan.

    Sekda Wawan melanjutkan, jambore ini tidak lepas dari adanya Integrasi Layanan Primer (ILP), sehingga kader Posyandu diharuskan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.

    “ILP ini lebih mengedepankan pada pencegahan. Penerapan ILP ini diberlakukan secara bertahap ya tidak langsung di semua Posyandu. Nanti kami juga akan membekali kader Posyandu ini dengan 25 kompetensi yang ada di ILP,” tegas mantan Kepala BKAD Kabupaten Situbondo.

    Sekda Wawan Setiawan didampingi Kadinkes dr Sandy Hendrayono, Kabid Kesmas, dr Diena dan pemateri dalam kegiatan jambore kader posyandu, Senin (14/10). sawawi/bhirawa

    Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo, dokter Sandy Hendrayono menyatakan, ke depan Dinas Kesehatan akan melaksanakan ILP. Sehingga, kader Posyandu diwajibkan untuk melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).

    “ILP lebih mengutamakan pada pemberdayaan masyarakat. Nanti kader Posyandu harus sudah tahu di wilayahnya masing-masing, mana sih yang punya penyakit stroke, mana yang punya penyakit darah tinggi, mana yang punya penyakit kencing manis. Jadi kader-kader Posyandu lebih tahu dari pada tenaga kesehatan,” ucap dr Sandy.

    Dengan bertambahnya tugas kader Posyandu ini, kata dr Sandy, Dinas Kesehatan bakal mengkaji kenaikan insentif kader Posyandu. “Maka dari itu kader-kader ini akan lebih aktif dari sebelumnya. Kami atas nama dinas kesehatan mungkin di tahun-tahun ke depan akan ditambah insentifnya,” imbuh dr Sandy seraya mengakui ada tiga sumber anggaran, yaitu bantuan operasional kesehatan (BOK) Kemenkes RI; anggaran desa (DD) dan APBD,” pungkas dr Sandy. (adv.awi)

    Berita Terkait :  KAI Daop 8 Surabaya Kembali Operasikan KA Mutiara Timur

    Berita Terkait

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Follow Harian Bhirawa

    0FansLike
    0FollowersFollow
    0FollowersFollow
    spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

    Berita Terbaru

    spot_imgspot_imgspot_img