30 C
Sidoarjo
Wednesday, October 9, 2024
spot_img

Penguatan Karakter Anak di Tengah Perubahan Zaman


Oleh :
Ani Sri Rahayu
Dosen Civic Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, serta perubahan sosial yang sangat drastis maka sudah semestinya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) perlu konsisten pengawal upaya penekanan pentingnya pembangunan karakter anak di tengah perubahan sosial dan kemajuan teknologi yang dinamis. Hal ini sejalan dengan amanat yang terdapat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), tepatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memiliki tujuan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang demokratis, merata, dan berkualitas sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Sehingga, sebagai keluarannya mampu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, terapi juga memiliki karakter yang baik.

Anak-anak adalah aset masa depan
Anak-anak adalah generasi yang akan mewarisi kepemimpinan dan tanggung jawab untuk melanjutkan pembangunan negara. Dan, melalui pendidikan, nilai-nilai, dan karakter yang mereka milikilah yang akan menentukan masa depan bangsa ini. Jika anak-anak dididik dengan baik dan diberikan kesempatan yang tepat, mereka akan mampu membawa perubahan positif dan melanjutkan visi bangsa. Terlebih, di era globalisasi dan kompetisi internasional, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi kunci utama kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara.

Anak-anak yang dibekali dengan pendidikan, keterampilan, serta nilai-nilai moral yang baik akan tumbuh menjadi individu yang produktif, inovatif, dan siap bersaing di tingkat global. Dan, karakter anak-anak yang terbentuk hari ini akan menentukan corak moral dan budaya masyarakat di masa depan. Begitupun, jika mereka diajarkan untuk memiliki integritas, tanggung jawab, dan rasa empati, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang menjaga etika, memelihara perdamaian, dan memperkuat solidaritas sosial. Dengan demikian, anak-anak memainkan peran penting dalam membangun peradaban yang bermoral dan beradab.

Berita Terkait :  Makna Sehat Bagi Calon Pemimpin Daerah

Selain itu, anak-anak saat ini akan berpotensi menjadi pemimpin, baik di tingkat lokal maupun nasional, di masa depan. Salah satunya, melalui pendidikan kepemimpinan, keterampilan berorganisasi, serta pengembangan karakter yang positif sejak dini agar mereka menjadi pemimpin yang bijaksana, tangguh, dan berintegritas. Begitupun, dengan anak-anak yang tumbuh dengan kesadaran sosial akan menjadi pendorong bagi perubahan positif di masyarakat. Mereka akan menjadi agen yang berkontribusi dalam mengatasi ketidakadilan sosial, ketimpangan, serta memperjuangkan hak asasi manusia. Mereka akan terlibat dalam kegiatan sosial yang membangun solidaritas dan kerja sama antarindividu maupun antarbangsa.

Dengan semua potensi yang dimiliki oleh anak-anak, mereka jelas merupakan aset masa depan yang harus dijaga, dibimbing, dan didukung dengan pendidikan serta pembentukan karakter yang baik. Negara dan masyarakat memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan anak-anak tumbuh menjadi individu yang siap menghadapi tantangan dan membawa perubahan positif bagi dunia.

Penguatan karakter anak bangsa
Upaya penguatan karakter anak bangsa memiliki peran yang sangat penting karena karakter yang kuat akan menjadi fondasi bagi terbentuknya generasi yang berintegritas, berdaya saing, serta mampu menghadapi tantangan global. Selain itu, penguatan karakter anak bangsa adalah upaya strategis dan mendasar untuk membentuk generasi yang memiliki integritas, moralitas, dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Itu artinya, dalam konteks globalisasi, perubahan sosial, serta kemajuan teknologi, penguatan karakter anak bangsa semakin penting agar anak-anak bangsa dapat menghadapi tantangan dengan sikap positif dan berkontribusi secara signifikan bagi masyarakat. Lebih detailnya, berikut inilah beberapa aspek penting dalam penguatan karakter anak bangsa.

Berita Terkait :  Awasi Ketat Implementasi Permenperin 46/22 Demi IKM

Pertama, penanaman nilai-nilai moral dan etika. Artinya, pendidikan karakter harus berfokus pada penanaman nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, integritas, empati, dan kedisiplinan. Nilai-nilai ini membentuk fondasi yang kokoh dalam perilaku anak-anak, membantu mereka untuk memahami perbedaan antara yang benar dan salah, serta bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang bermoral.

Kedua, pengembangan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air. Artinya, anak-anak meski didorong untuk mencintai tanah air, menghargai budaya bangsa, serta berpartisipasi aktif dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa. Dengan nilai-nilai nasionalisme yang kuat, generasi muda akan memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan berkontribusi terhadap pembangunan negara.

Ketiga, pembentukan kepemimpinan yang berintegritas. Artinya, karakter kepemimpinan perlu dibangun sejak dini melalui kegiatan yang melatih tanggung jawab, pengambilan keputusan yang adil, serta kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Anak-anak yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan integritas akan tumbuh menjadi pemimpin yang mampu memimpin dengan etika, bertindak adil, dan memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Keempat, peningkatan rasa empati dan kepedulian sosial. Artinya, salah satu indikator penting dalam penguatan karakter adalah rasa empati dan kepedulian sosial. Anak-anak harus diajarkan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain, menghormati perbedaan, serta bersedia membantu sesama. Karakter empati ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan saling peduli, serta menghindari perilaku egois atau individualistis.

Berita Terkait :  Dorong Penguatan Literasi Media Sosial

Kelima, peningkatan kesadaran lingkungan. Artinya, karakter peduli terhadap lingkungan juga harus menjadi bagian dari penguatan karakter anak bangsa. Dengan menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sejak dini, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya alam, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta turut menjaga keberlanjutan ekosistem.

Minimal melalui kelima upaya penguatan karakter anak bangsa di atas itulah, besar kemungkinan jika mampu diimplementasikan dengan penuh kesadaran dan dilakukan secara totalitas maka negeri ini akan memiliki generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi, tangguh dalam menghadapi tantangan, serta memiliki rasa tanggung jawab sosial. Selain itu, melalui pendidikan karakter yang terintegrasi dengan nilai-nilai budaya dan kebangsaan, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berdaya saing global namun tetap berakar pada identitas dan nilai luhur bangsa.

———– *** ————-

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img