Surabaya, Bhirawa
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim memberikan perhatian khusus bagi peningkatan perekonomian Jatim, lebih-lebih dari sektor pertanian.
Lukman mengaku, jika diberi amanah memimpin bumi Majapahit ini, pihaknya berkomitmen menghadirkan solusi konkrit melalui subsidi pupuk hingga 50%. Pernyataannya itu, ia sampaikan dalam sebuah dialog terbuka bersama para petani di Desa Dlanggu, Kecamatan Deket, Lamongan, Sabtu (5/10/2024).
“Kelangkaan pupuk merupakan persoalan mendesak yang perlu segera diatasi. Bersama calon gubernur, Luluk Nur Hamidah, kami telah memperhitungkan kemungkinan adanya subsidi dari pemerintah provinsi hingga mencapai 50%,” jelas Lukman.
Lukman mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya perhatian yang diberikan kepada sektor vital ini, yang seharusnya menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Jawa Timur.
Ia menjelaskan bahwa anggaran untuk sektor pertanian saat ini sangat minim, padahal mampu disuport oleh kekuatan APBD Jatim
“APBD kita yang untuk pertanian itu kecil sekali hanya sekitar 350 M (Milyar), padahal APBD provinsi itu sekitar 30-35 T (Triliun),” jelasnya.
Dalam dialog yang akrab itu, Lukman berusaha mendengarkan keluhan dan aspirasi dari para petani. Ia ingin memastikan bahwa kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah sejalan dengan kebutuhan mereka.
“Kita tidak boleh membiarkan petani menjadi korban permainan harga pasar. Pemerintah harus hadir sebagai pelindung mereka,” ungkapnya, menegaskan bahwa sektor pertanian lebih dari sekadar produksi.
“Saya ingin mendengar langsung dari para petani agar tidak ada kesenjangan antara keinginan mereka dan kebijakan pemerintah,” tegasnya.
Lukman juga menegaskan bahwa program-program yang diusungnya bersama Luluk bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup para petani di Jawa Timur.
Dengan langkah-langkah seperti subsidi pupuk dan peningkatan anggaran pertanian, ia berharap petani dapat lebih sejahtera dan memiliki akses yang lebih baik terhadap sarana pertanian.
“Pertanian bukan hanya soal hasil produksi, tetapi juga tentang kesejahteraan petani. Pemerintah harus hadir untuk mendukung mereka dalam menghadapi berbagai tantangan,” tutupnya dengan penuh optimisme. [geh.why]