Bojonegoro,Bhirawa.
Calon wakil bupati (Cawabup) Bojonegoro nomor 02, Nurul Azizah kembali blusukan ke pasar tradisional untuk bertemu dan menyapa masyarakat dan pedagang. Cawabup yang berpasangan dengan calon bupati (Cabup) Setyo Wahono ini berjanji akan merevitalisasi pasar pasar tradisional agar bisa bersaing dengan pasar modern dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat.
Cawabup Nurul Azizah memilih mendatangi pasar tradisional pada masa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bojonegoro. Seperti yang dilakukan Kamis (3/10), di Pasar Ngitik Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas.
Cawabup Nurul Azizah tiba di Pasar Desa Tanjungharjo pukul 07.00 Wib. Kedatangannya mendapat sambutan hangat pedagang dan masyarakat. Mereka langsung beramai-ramai berjabat tangan dan berswafoto dengan cawabup asli Bojonegoro dari Desa Sumbertalseh, Kecamatan Dander.
Bu Nurul, akrab disapa, masuk ke dalam pasar dan mengajak warga untuk berbelanja. Ia menyempatkan untuk berdialog dan menjaring aspirasi dari para pedagang.
“Pasar-pasar tradisional harus lebih dihidupkan lagi, karena ini menjadi penggerak ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Bu Nurul menjelaskan untuk lebih menghidupkan pasar tradisional perlu dilakukan penataan dan penambahan fasilitas. Tujuannya agar pengunjung dan pedagang merasa nyaman, aman dan senang berbelanja di pasar tradisional.
“Maka sarana dan prasarananya perlu diperbaiki dan dilengkapi. Kalau pasarnya bersih, rapi dan fasilitasnya lengkap tentu akan ramai dan banyak pedagang yang membawa dagangan ke sini,” tandas perempuan yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai camat terbaik se Jawa Timur itu.
Sebagai Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Nurul Azizah paham betul dalam pengelolaan anggaran untuk memajukan pasar tradisional. Anggaran pembangunan pasar tradisional atau pasar desa ini bisa dilakukan salah satunya menggunakan bantuan keuangan desa (BKD).
“Tentu semua harus sesuai regulasi,” ucapnya.
Selain itu, tambah Nurul, pihaknya juga telah menyiapkan program bantuan usaha pemberdayaan usaha perempuan produktif, dan bantuan pengembangan industri kecil menengah (IKM) Rp 1 miliar per desa/kelurahan.
“Sehingga nantinya bisa berjalanan beriringan, pasarnya bagus dan dagangan yang dijual semakin lengkap karena ada bantuan permodalan,” pungkasnya.
Warti, pedagang Pasar Desa Tanjungharjo mengapresiasi rencana pasalon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Nomor 02, Setyo Wahono dan Nurul Azizah merevitalisasi pasar tradisional.
“Ini akan menjadikan pasar tradisional lebih hidup, dan bisa bersaing dengan pasar-pasar modern. Karena menjadi jujugan warga untuk belanja mencari kebutuhan pokok,” ujarnya.
Wanita paruh baya itu berkeyakinan jika Nurul Azizah bakal merealisasikan janjinya setelah terpilih menjadi wakil bupati Bojonegoro.
“Bu Nurul itu orangnya apa adanya, kalau ngalor yo ngalor, ngidul yo ngidul. Artinya apa adanya dan tidak suka bujuki,” terang Warti.
Kebaikan sosok Cawabup Nurul Azizah juga diungkapkan oleh Sundari, pedagang lainnya. Ia menceritakan Nurul saat masih menjabat sebagai Sekda pernah membantu mempercepat proses pengobatan temannya yang mengalami kendala di salah satu rumah sakit di Bojonegoro.
“Berkat bantuan Bu Nurul, teman saya yang membutuhkan penanganan cepat akhir langsung ditangani pihak rumah sakit,” tuturnya.
“Bu Nurul itu orangnya sat-set, apalagi kalau urusannya membantu orang kesusahan. Dia tidak pandai berkata-kata, tapi langsung dibuktikan. Ini yang membuat warga banyak yang mendukungnya menjadi wakil bupati Bojonegoro,” pungkasnya.[bas.ca]