32 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Anak Usaha Sentosa Laju Sejahtera Lakukan Transformasi Bisnis Ramah Lingkungan

Dorong Transformasi Hijau di Sektor Pertambangan

Surabaya, Bhirawa
Tiga anak perusahaan Grup Sentosa Laju Sejahtera (SLS), yang berkecimpung dalam jasa kontraktor pertambangan dan penyewaan alat, berkomitmen untuk melakukan transformasi bisnis yang ramah lingkungan.

Ketiga anak perusahaan tersebut adalah PT Traktor Teknik Nusantara atau TRAKTEK, yang berfokus pada alat berat, pelumas, generator dan tower lamp, serta suku cadang; PT Artha Satya Karunia (ASK), yang mengkhususkan diri pada sektor logistik dan transportasi; serta PT Sentosa Welindo Group (SWG), yang bergerak pada bidang kontraktor umum dan rekayasa teknik (technical engineering).

Sementara itu, dalam acara gathering bertemakan “Green Mobility and It’s Infrastructure” di Surabaya, Sabtu (28/9), para perwakilan perusahaan memaparkan langkah-langkah konkret dalam mendukung target pemerintah Indonesia mencapai emisi nol bersih pada 2060, baik melalui penggunaan kendaraan listrik (EV) ataupun pembangunan infrastruktur hijau.

“Anak usaha seperti TRAKTEK sudah mulai mempersiapkan diri untuk menjadi dealer kendaraan tambang berbasis EV, kemudian ASK sudah mulai menggali potensi-potensi terkait transportasi dan logistik berbasis EV, dan kami sudah berencana akan mengadopsi unit truk EV,” terang Direktur Utama PT Traktor Teknik Nusantara, Dian Sanjaya Guudtralim.

Ia menggarisbawahi pihaknya memberikan alternatif kendaraan listrik berbasis generasi baru yang efektif dan kompetitif, serta dapat mengurangi jejak karbon.

“TRAKTEK dan SWG juga akan menyediakan solusi second life battery EV menjadi pengganti genset sebagai power saver/generator (powerwall),” tuturnya.

Berita Terkait :  Tugu Tirta Kota Malang Raih Penghargaan Bergengsi Kementerian PUPR sebagai Pelopor RPAM

Sementara itu dalam kegiatan gathering “Green Mobility and It’s Infrastructure” ini diharapkan antara klien tiga anak perusahaan ini bisa saling terhubung. “TRAKTEK, ASK dan SWG ini masing-masing memiliki klien dan dalam kegiatan ini kami ingin para klien ini bisa saling terhubung dan cross selling seperti TRAKTEK bisa menjual produk ke klien ASK, ASK juga bisa menjual produk ke klien SWG dan sebaliknya,” papar Dian.

Menurut Direktur Utama PT Artha Satya Karunia (ASK), Chedie Putra Hardiyanto, pihaknya sudah melakukan sejumlah terobosan bisnis ramah lingkungan, salah satunya dengan menggandeng Electrum dalam mengembangkan sistem pertukaran baterai pada motor EV.

“ASK juga menerapkan teknologi Vehicle-to-grip (V2G), yang memungkinkan kendaraan listrik berfungsi sebagai penyimpan energi dan mengalirkan listrik kembali ke jaringan listrik,” katanya.

Direktur Utama PT Sentosa Welindo Group (SWG), Tiarvando, turut menerapkan bisnis hijau dengan membangun infrastruktur yang ramah lingkungan, baik di wilayah tambang, dan sejumlah proyek yang digarapnya, seperti di IKN, Kalimantan Timur.

“Kami sedang mempersiapkan kawasan komersil di IKN di mana konsep bangunan dan infrastruktur hijau, di antaranya menggunakan solar panel dan PLTA untuk memenuhi kebutuhan listrik, serta menggunakan material bangunan dengan konsumsi energi dan jejak karbon yang rendah (low embodied carbon),” kata Tiarvando.

Dan ketiga perusahaan mengakui bahwa mengadopsi bisnis hijau memiliki banyak tantangan, mulai dari masalah pendanaan, keterbatasan infrastruktur pendukung hingga adanya kekhawatiran terkait performa dan keandalan kendaraan listrik dalam kondisi pertambangan yang ekstrem. Namun, Grup SLS dapat mengatasi hambatan itu dengan menggandeng penyedia teknologi dan pemerintah.

Berita Terkait :  Rumpin Cluster Kentang Desa Ngadas Kabupaten Malang, Wujudkan Kemandirian Petani Kentang

Melalui acara gathering bertemakan “Green Mobility and It’s Infrastructure”, ketiga perusahaan berharap dapat menginspirasi para pelaku industri pertambangan lainnya untuk ikut mengadopsi praktik-praktik yang lebih ramah lingkungan.

“Green Mobility and It’s Infrastructure memiliki potensi besar untuk mengubah praktik industri pertambangan menjadi lebih berkelanjutan,” ujar Tiarvando.

Ke depan, perusahaan akan semakin fokus dalam mengintegrasikan energi terbarukan dalam operasi mereka, juga menjalin kemitraan dengan perusahaan energi dan berkolaborasi dengan perusahaan rintisan (start-up) dalam mengembangkan teknologi baru untuk lebih efisien. [riq]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img