Owner Balad Group HRM Khalilur R Abdullah Syahlawiy saat bersama pengusaha rokok terbesar di Vietnam, Lai Nguyen Van.
Situbondo, Bhirawa .
Owner Balad Group HRM Khalilur R Abdullah Syahlawiy kembali membuat gebrakan terbaru. Setelah sukses membuka kran bisnis lobster di Vietnam, kini pria yang dikenal sebagai pengusaha muda asal Situbondo itu mulai menjajaki bisnis Distributor Rokok asal Vietnam.
Adalah Lai Nguyen Van Sahabat lama Jih Lilur, panggilan akrab HRM Khalilur R Abdullah Syahlawiy bertemu di Ho Chi Mhin. Dia merupakan sahabat lama yang dikenal Jih Lilur sekitar 10 tahun lalu. Sekarang, Lai Nguyen Van memiliki salah satu Pabrik Rokok terbesar di Vietnam.
Dia, Lai Nguyen Van mengajak ketemu jih Lilur di Continental Saigon Hotel. Saat bertemu itulah, Lai Nguyen Van meminta Jih Lilur menjadi Distributor Tunggal 4 jenis rokok Produksinya.
“Harganya per bungkus dari 2000, 3000 dan yg termahal 4000 per bungkus,” ungkap Jih Lilur.
Tak hanya itu saja, sambung Jih Lilur, dia menyampaikan kepada koleganya tersebut perlu waktu Dua Minggu untuk mempelajari aturan main Impor Rokok di Indonesia.
“Dia menawarkan 2 hal. Pertama, Harga Murah Kualitas Internasional dan kedua, Distributor Tunggal di Indonesia. Sekitar satu jam dia meyakinkan saya bahwa Rokok Produksinya Terbaik dan termurah di dunia,” beber Jih Lilur.
Lebih jauh Jih Lilur juga menyampaikan, pihaknya akan memberikan jawaban setelah melakukan konsultasi dengan Institusi Negara terkait Impor Rokok di Indonesia.
“Saya bilang begini pada Lai. Bro, andai nanti harganya menarik dan setelah saya konsultasi dengan banyak pihak di Indonesia, saya mau logo perusahaan saya sebagai Distributor Tunggal untuk dicantumkan. Dia setuju, lalu dia bertanya, apa sudah ada nama dan logonya?,” tegas Jih Lilur.
Selain itu ,Jih Lilur juga memastikan akan menggunakan logo Distributor Bintang Sembilan. Jih Lilur lalu menunjukkan Bintang Sembilan NU kepada Lai Nguyen Van dan berjanji akan mengambil Bintang nya saja. “Saat itu juga saya menjelaskan kepada Lai Nguyen Van bahwa saya adalah Konglomerat Bintang Sembilan,” pungkas Jih Lilur. (awi.hel).
