30 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Wethan Wonderland Banjarsugihan Surabaya, Hadirkan Kampung Tematik Akulturasi Budaya Lokal dan Macanegara

Inovasi Kampung Wisata Perkotaan

Oleh:
Rendy Agung, Surabaya

Surabaya dikenal sebagai kota metropolitan terbesar ke 2 di Indonesia, banyak gedung-gedung tinggi berdiri mega di dalamnya, tetapi ada destinasi kampung wisata baru Wethan Wonderland Banjarsugihan Surabaya menghadirkan enam kampung tematik dengan konsep akulturasi budaya lokal dan mancanegara di RW 1 Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes Surabaya.

Saat Bhirawa berkunjung salah satu kampung dengan atmosfer seperti Negeri Jepang berpadu budaya Bali karena keunikanya Kampung ini disebut Jelita (Jepang Bali). Di sana suasana sangat terasa seperti negeri sakura Jepang, dengan terlihat banyak ornamen-ornamen seperti lampion, tulisan huruf kanji, gerbang, dinding kayu hingga bunga sakura begitu indah menghiasi seluruh kampung.

Kawasan yang dulunya kampung biasa sekarang di sulap menjadi kampung wisata viral di Surabaya, suasana kampung terlihat rame pengunjung dengan di alunan musik tradisonal Jepang, wisatawan bergantian berdatangan untuk melepas penasaran dari sosial media. Selain menyuguhkan suasana jepang banyak sentral Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang di buat warga sekitar.

Menurut Wakil RT 5 Komang Sujana, awal terbentuknya ide Kampung Jepang karena Covid-19 yang melanda saat itu, yang menyebabkan dampak dari ekonomi warga kampung sekitar banyak di PHK, dari situ tercetus bagaimana meningkatan pemasukan warga dengan memberdayakan warga dari kuliner buatan kampung dan mengikuti lomba Surabaya Smart City. Dan Hasil dari lomba kampung menjadi juara Surabaya Smart City kategori pemafaatan lingkungan dengan mengkonsep kawasan kampung seperti di Bali.

Berita Terkait :  Khofifah-Emil Dapat Suntikan di Pilgub Jatim, SDA Gaungkan Program 2B

“Dari juara tersebut warga berinovasi membuat kampung dengan suasana Jepang dengan memafaatkan barang bekas di daur ulang, kita mengambil limbah bekas dari kampung dan sekitarnya untuk kita daur ulang menjadi hiayasan menarik dengan konsep Jepang” ujar Komang” ujar Komang.

Lanjut Komang, menjelaskan selain menyugukan suasana jepang untuk berfoto pengelola juga mensediakan penyewaan baju kimono, payung, kipas dengan harga terjakau untuk pengujung agar lebih terasa atmofir jepang.

“Kami menyediakan 25 baju kimono untuk pengujung dengan harga 20rb perbaju, payung 10rb kipas 5rb” tuturnya.

Wakil RT 5 itu berharap kedepan dari pengelola bisa meningkatan ekonomi warga kampung agar mengurangi kemiskinan 0% di kampung, mengurangi penganguran dan membuat tempat edukasi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) terus berupaya menggembangkan kampung tematik di Kota Pahlawan. sebanyak 35 kampung tematik tumbuh dengan mengenalkan potensi lokal, budaya, sejarah, dan kreativitas warga. Dengan demikian, pemkot ingin menawarkan wisata menarik dan terjangkau bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Salah satunya kampung wisata baru Wethan Wonderland Banjarsugihan Surabaya terdapat Kampung Terajana (Teras Jawa-China), Kampung Jawara (Jawa-Eropa), Kampung Joker (Jowo-Korea), Kampung Adinda (Apache-Indian-Dayak), Kampung Nostalgia, dan Kampung Jelita (Jepang Bali).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menjelaskan, berdasarkan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bahwa Kota Pahlawan tidak hanya fokus sebagai kota bisnis, jasa dan perdagangan, tetapi juga menjadi jujukan pariwisata.

Berita Terkait :  DPRD Tulungagung Minta Distribusi Tenaga Dokter Sampai Puskesmas Pembantu

“Bagaimana wilayah di setiap kelurahan memiliki kampung tematik. Sehingga ketika Surabaya menjadi jujukan, sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) ada satu paket yang melekat,” jelas Irvan.

Irvan berharap Wethan Wonderland Banjarsugihan Surabaya yang memiliki enam kampung tematik dapat menjadi destinasi wisata. Sebab, tersedia banyak pilihan kampung tematik. Harapannya, Wethan Wonderland Banjarsugihan Surabaya bisa menarik minat wisatawan mancanegara.

“Kampung Tematik ini mendorong kreativitas warga, pemerintah hanya menfasilitasi serta mendorong, saat warga berkreasi kami menggadeng pereusahaan agar kampung tematik seperti ini bisa berlanjut, makah dari itu butuh didampingi pemerintah, swasta, media, maupun akademisi khususnya di sektor wisata,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani mengatakan bahwa kampung tematik ini bagian dari CBT (Community-Based Tourism), yakni pariwisata berbasis masyarakat. Pokdarwis sudah terbentuk dan SK sudah dikeluarkan Disbudporapar, ke depannya akan kita libatkan mereka di forum komunikasi pengelola objek wisata. Selanjutnya kita akan identifikasi kebutuhan untuk pengembangan kampung.

“Bersama Bappeda Litbang Kota Surabaya akan menghubungkan kampung tematik di Surabaya dengan perusahan. Dan tentunya kampung-kampung tematik ini akan dipromosikan, bukan hanya melalui channel Pemkot Surabaya tetapi juga dipromosikan melalui tour operator” paparnya.

Sementara itu, Camat Tandes Kota Surabaya, Febriadhitya Prajatara bahwa dalam menjaga keberlanjutan, kampung tematik tidak hanya berfokus pada sektor pariwisata saja, tetapi juga di sektor kesehatan, lingkungan, dan perekonomian. “awal bersal dari Kampung Jepang-Bali yang kemudian menggugah warga kampung lainnya menciptakan kampung tematik. Karena ada nilai ekonomi, kami juga mendukung dengan memberikan beberapa ide dan inspirasi ke RT lain,” ungkap Febriadhitya. [gat]

Berita Terkait :  Polrestabes Surabaya Siapkan PAM Terbuka dan Tertutup Pilkada Surabaya 2024

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img