Pemprov, Bhirawa
Dalam rembuk lingkungan yang diselenggarakan oleh Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jawa Timur di Jagir Sidoresmo Gg 6 No 146 Surabaya, para warga berkeinginan untuk mengelola dan memanfaatkan sempadan dan bantaran sungai Kali Surabaya.
Hal itu disampaikan Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jawa Timur, Imam Rochani yang juga Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH), usai pertemuan antara Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jawa Timur dengan para warga.
“Mereka ingin mengelola dan memanfaatkan tanah sempadan agar tidak kotor dan kumuh. Mereka meminta petunjuk kepada siapa yang mengurus perijinnya,” kata Imam.
Seperti biasanta, setiap anggota Tim Patroli Air Terpadu Jatim memaparkan berkaitan dengan sempadan/bantaran sungai beserta lingkungan sungai yang harus dijaga kelestariannya karena air sungai juga penting untuk kehidupan saat ini dan masa mendatang.
“Kami berharap memang agar warga khususnya bantaran selalu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sungai. Menjaga kelestarian lingkungan dan selalu berpartisipasi dalam segala bentuk kegiatan lingkungan, ” kata Imam menambahkan.
Kemudian dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur juga melangsungkan paparan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sungai dan drainase. Selain itu juga memaparkan program pengelolaan sampah seperti Pengurangan sampah oleh petugas sampah dan masyarakat sekitar mulai hulu sampai hilir.
Kemudian penanganan sampah oleh Pemerintah beserta stakeholder (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Selanjutnya Pengembangan Desa Berseri melalui digitalisasi data E-LINK Berseri.
Selain itu Fasilitasi kerjasama antar daerah kabupaten/kota dengan perjanjian Kerjasama (PKS) dan Pengembangan TPA Regional Kab/Kota Kediri, Kab/Kota Probolinggo dan Kab/Kota Blitar FS disusun oleh DPRKPCK Prov. Jatim.
DLH Jatim menekan juga peran serta masyarakat terhadap lingkungan, seperti tidak membuang limbah dan sampah ke sungai, baik dari pabrik maupun rumah tangga. Pembuangan sampah ke sungai akan menyebabkan aliran sungai menjadi terhambat.
Kemudian tidak boleh melakukan pengambilan bahan bangunan yang berasal dari endapan sungai secara berlebihan. Selanjutnya membuat teras-teras pada lereng di sepanjang aliran sungai untuk mencegah terjadinya erosi yang akan memperdangkal kedalaman sungai.
Pentingnya membuat sabuk hijau di sekitar tebing sungai. Sabuk hijau membuat tebing sungai menjadi kuat, sehingga ketika musim hujan tiba dan air sungai meluap, tebing sungai tidak mudah longsor.
Dan menjaga kelestarian hutan terutama di daerah sungai bagian hulu karena merupakan tempat peresapan air hujan. menjaga kelestarian hutan berarti menjaga ketersediaan air yang akan mengalir ke sungai. [rac]