Aktivitas Mundjidah Wahab menjelang penetapan peserta Pilkada Jombang. Foto: arif yulianto/bhirawa.
Jombang, Bhirawa
Pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024, Mundjidah Wahab kembali maju sebagai bakal calon bupati Jombang berpasangan dengan Sumrambah. Keduanya merupakan pasangan bupati dan wakil bupati Jombang periode 2018-2023.
Setelah berakhir masa kepemimpinannya pada 23 September 2023, mereka beraktivitas di berbagai organisasi.
Mundjidah Wahab memimpin Muslimat NU Jombang dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur (Jatim). Sementara Sumrambah, menjadi ketua KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Jawa Timur.
Hampir setahun berpisah dengan aktivitas masing-masing, Mundjidah dan Sumrambah kembali berpasangan mendaftar sebagai bakal calon bupati-wakil bupati dengan diusung PPP, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.
Sesuai tahapan, komisi pemilihan umum (KPU) Jombang akan menetapkan peserta Pilkada 2024 pada 22 September.
Lalu bagaimana aktivitas keseharian Mundjidah dan Sumrambah menjelang ditetapkannya sebagai peserta Pilkada Jombang 2024?
Farid Alfarisi atau Gus Farid yang merupakan menantu Mundjidah Wahab mengungkapkan bahwa aktivitas keseharian putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Chasbullah tersebut cukup padat. Dalam satu hari, Mundjidah bisa menghadiri lima kegiatan di Muslimat NU maupun partai politik.
“Kegiatan yang dihadiri itu tidak hanya di Jombang, tapi juga luar daerah. Seperti di Pamekasan kemarin,” kata Gus Farid, Kamis (12/09).
Dalam aktivitasnya di rumah, menurut Gus Farid, Mundjidah juga mengurus santri Pondok Pesantren Putri Al-Lathifiyyah II Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Di berbagai kesempatan, Mundjidah juga selalu melaksanakan ibadah salat lima waktu secara berjamaah.
“Beliau pada jam 2 dini hari selalu bangun untuk salat tahajud. Kemudian pagi hari berolahraga, lalu bertemu serta mengaji bersama para santri-santri di pondok sini,” kata Gus Farid yang kerab mendampingi Mundjidah dalam aktivitasnya.
Meski usia mantan anggota DPRD Jawa Timur kini sudah 75 tahun, Gus Farid menyampaikan jika Bu Nyai Mundjidah sapaan Mundjidah Wahab tidak pernah mengeluh tentang kondisi kesehatannya. Justru, kata Farid, Mundjidah semakin energik dan sehat
“Inilah yang insyaallah tidak dimiliki orang pada umumnya. Walau sudah uzur, beliau masih tetap bersemangat dalam hal apapun, dan itu yang diwarisi oleh beliau dari ayahnya Mbah Wahab,” kata Suami Lailatun Nikmah atau Ning Eli ini.
Aktivitas Sumrambah menjelang penetapan peserta Pilkada Jombang. Foto: arif yulianto/bhirawa.
Sumrambah Suka Blusukan
Aktivitas keseharian Sumrambah tidak jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Namun, dia dikenal suka blusukan untuk bertemu masyarakat langsung.
Sumrambah menceritakan, setelah menunaikan salat Subuh, dirinya mengotak-atik ponsel untuk membalas pesan singkat yang masuk. Setelah itu, politisi PDI Perjuangan itu berkumpul keluarga untuk sarapan pagi.
“Sarapan pagi bersama istri, Ibu Wiwin Sumrambah dan anak saya Danang serta Mas Bagus saat di rumah, karena kuliah di Surabaya,” kata Sumrambah, Kamis (12/09).
Sumrambah juga beraktivitas kerja di komplek rumah dan toko Cempaka Mas Jombang. Namun, tak lama dia lebih banyak berada di luar ruangan. Sesuai hobinya, dia memang lebih senang menyapa masyarakat secara langsung hingga ke akar rumput.
Bermacam agenda yang dilakukan. Di antaranya, bertemu beberapa warga di warung kopi, petani di sawah, hajatan atau bahkan bertemu relawan yang sudah terjadwal.
Menurut Sumrambah, itu dilakukan untuk bisa menjalin komunikasi lebih dekat dan juga menerima masukan tentang kondisi desa atau kawasan yang telah didatangi tersebut.
“Ya, dalam satu hari sampai lima tempat kegiatan yang saya hadiri, mulai pagi sampai sore,” katanya.
Pada malam harinya, Sumrambah juga melakukan aktivitas lain yang terkadang tidak terjadwal,” kata pria berusia 48 tahun ini.
Seperti hadir di aktivitas kepemudaan, keagamaan, kesenian dan kebudayaan serta kegiatan informal lainnya. Sumrambah bilang, bertemu para pemuda di Jombang untuk menampung permasalahan mereka yang biasanya terkait olahraga. Sementara keagamaan, Sumrambah acapkali mendapatkan undangan menghadiri acara selawat dan pengajian.
“Dengan bertemu dan berkomunikasi langsung dengan masyarakat, kita lebih tahu permasalahan atau masukan-masukan dari mereka,” tandasnya. [rif.iib]