32 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Moral “Manis” Nabi SAW

Perayaan hari Maulud (kelahiran) Nabi Muhammad SAW, sudah dimulai. Sepanjang bulan September, akan diwarnai semarak Maulid Nabi Muhammad SAW, diperingati umat muslim sedunia. Walau berbagai negara muslim memiliki problematika masing-masing. Terutama penderitaan bangsa Palestina yang harus bertahan dari genosida oleh Israel, dengan dalih membalas Hamas. Tetapi seluruh dunia (dan berbahagia) dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi diharapkan bisa menjadi “pendingin” proses Pilkada, yang biasa panas.

Secara ke-negara-an Maulid Nabi SAW, pertama kali diselenggarakan pada tahun 630 Hijriyah (tahun 1223 Masehi) oleh Raja Irbil, Irak, Sultan Muzhafaruddin Alkaukabri. Saat ini berbagai negara muslim juga menyelenggarakan Maulid Nabi. Namun penyelenggaraan oleh rakyat tak kalah meriah. Hampir seluruh masjid di Indonesia menyelenggarakan acara pembacaan shalawat. Biasanya pula diselenggarakan khitanan masal, dengan hadiah sangat menarik. Sehingga bulan Maulud (bulan ketiga) dalam kalender Hijriyah, identik dengan bulan hajat khitanan.

Di Indonesia, beberapa daerah (dan Keraton adat) secara rutin juga menggelar acara gerebek Maulud. Setiap tahun tanpa jeda, kecuali saat pandemi. Di berbagai keraton (Jawa, Sunda, Melayu, Banjar, Bugis, dan Maluku utara) nampak lebih semarak. Umumnya diselenggarakan pembacaan shalawat diiringi adat budaya, mempertemukan raja dengan rakyat, dalam jamuan bersama. Antara lain rutin digelar gerebek Maulud di keraton Kasunanan Surakarta (Pakubuwanan).

Juga terdapat ritual Hajad Dalem Sekaten, di keraton Kasultanan Ngayogyakarta (Hamengkubuwanan). Raja-raja Jawa mengeluarkan sedekah “gunungan” yang dihiasi bunga-bunga indah. Di dalamnya berisi hasil bumi (buah, dan sayur), masakan siap saji (kue, dan kacang-kacangan), dan uang. Acara peringatan Maulud Nabi SAW di Yogyakarta, menjadi even kalender wisata Jawa paling ramai. Acara inti pembacaan shalawat Nabi Muhammad SAW, persis pada tanggal 12 bulan Rabiul Awal.

Berita Terkait :  Prabowo - Gibran dan Urgensi Zaken Kabinet

Bagai menyongsong hari lahir Nabi Muhammad SAW. Terdapat acara paling disukai masyarakat (termasuk turis manca negara). Yakni parade oleh para pengawal istana, mulai dari halaman utara Kemandungan sampai ke Pagelaran di alun-alun utara. Parade disertai tembakan salto, dan sorak yel-yel pengawal istana. Lalu disusul tujuh gunungan (berisi berbagai makanan, sayur, dan buah-buahan). Sorakan yel menyambut tujuh gunungan, sebagai cikal bakal istilah gerebek.

Negara (dan pemerintah RI) secara resmi juga memperingati hari besar kelahiran Nabi Muhammad SAW, sejak tahun 1963. Konon, presiden Soekarno terpesona penyelenggaraan di istana Kairo, Mesir. Peringatan Maulid Nabi SAW, diselenggarakan sebagai “obor” semangat kejuangan. Tak kalah gengsi, presiden Soekarno bercerita kepada presiden Mesir, Gamal Abdul Naseer, tentang perayaan Maulid oleh raja-raja di Indonesia. Tetapi di istana kepresidenan RI belum pernah diselenggarakan.

Seketika pula presiden minta Menteri Agama RI menyelenggarakan Mauludan secara rutin di istana Merdeka, Jakarta. Menteri Agama (Prof. Saifuddin Zuhri) tidak sulit mempersiapkan acara Maulid. Berlanjut hingga kini, setiap Presiden RI, selalu memberikan sambutan kenegaraan. Masyarakat juga merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, antara lain dengan pawai keliling kampung. Berbagai cara memperingati Maulid, terutama dengan pembacaan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, sejak lahir sampai wafat.

Dalam berbagai hadits dikisahkan keseharian beliau SAW sebagai kepala rumahtangga. Dengan sanad berasal dari istrinya sayyidah Aisyah r.a., dikatakan, “Rasulullah biasa membantu cuci pakaian, perah susu kambing, membersihkan lantai, juga makan bersama pembantu dengan menu yang sama.” Pada saat paceklik, ikat pinggangnya diganjal lima biji batu, menandakan beliau tidak makan selama lima hari. Padahal beliau seorang pemimpin negara!

Berita Terkait :  Tingkatkan Kompetensi Guru Dalam Kurikulum Merdeka

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img