32 C
Sidoarjo
Monday, November 25, 2024
spot_img

DLHK Sidoarjo Ajak Guru dan Siswa Ikut Kelola Sampah

Sidoarjo, Bhirawa.
Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK ) Kabupaten Sidoarjo minta bantuan kepada pihak sekolahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo, agar bisa mengelola sampah di lingkungan mereka sendiri. Karena pihak DLKH Sidoarjo tidak akan mampu apabila harus sendirian dalam mengelola produksi sampah di wilayah ini, yang seharinya bisa mencapai 1.200 ton.

“Kami tidak mungkin bisa sanggup sendiri, untuk mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang bebas dari sampah,” kata Kepala Dinas DLHK Kabupaten Sidoarjo-DR Bahrul Amiq, Kamis (5/9) akhir pekan lalu, di ruang Auditorium SMKN 1 Buduran, kepada ratusan guru SMP dan SMA/SMK, dalam acara sosialisasi pengolahan dan pembatasan sampah kepada lingkungan sekolahan.

Kalau masalah sampah dibiarkan, maka Kabupaten Sidoarjo, kata Amiq, bisa masuk dalam kondisi darurat sampah. Sebab saat ini, di wilayah Sidoarjo walau ada larangan membuang sampah secara sembarangan, warganya tidak menggubris. Kadang tetap saja membuangnya.

Amiq sempat mengutip sebuah survey, kalau masyarakat Indonesia, sekitar 72 persen dianggap apatis terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Ini yang menjadikan kondisi di Kabupaten Sidoarjo maupun tempat lain di Indonesia, masalah persampahan hingga saat ini, sama-sama masih belum bisa tertangani dengan maksimal.

Para guru di Kabupaten Sidoarjo, menurut Amiq, harus bisa memberi contoh yang baik kepada siswa di sekolah, agar membuang sampah pada tempatnya. Guru juga bisa memberi contoh yang baik dalam pengelolaan sampah di sekolah.

Berita Terkait :  Laka Maut Tol Paspro, Lima Orang Meninggal Dilokasi

“Jaga lingkungan kita, agar tidak teraniaya oleh kotoran dan sampah, memberi contoh yang baik seperti itu harus sejak dini, agar bisa menjadi budaya dan gaya hidup yang baik,” ujarnya kepada sekitar 198 orang guru yang ikut dalam acara itu.

Setiap pribadi, kata Amiq, wajib bisa mengelola sampah yang dihasilkan. Bukan semuanya diserahkan kepada Pemerintah. Pertemuan dengan para guru di Sidoarjo itu, menurut Amiq, akan ditindaklanjuti kembali, supaya akan bisa semakin kompak dalam mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Sidoarjo.

Abdul Hakim SSos MSi- pejabat fungsional DLHK Kabupaten Sidoarjo juga memotivasi kepedulian sekolah dalam mengelola sampah akan membuat sekolah mereka menjadi sekolah Adiwiyata. Warga sekolah yang peduli dalam pengelolaan sampah. Sekolah yang mampu untuk meminimalis pembuangan sampah- sampah rumah tangga ke lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

“Untuk bisa menjadi sekolah Adiwiyata ini, semua yang ada di sekolah harus ikut kompak dalam pengelolaan sampah. Mulai Kepala sekolah sampai siswa, warga sekitar sekolah juga harus dilibatkan juga,” kata Abdul Hakim, dalam kesempatan itu.

Sampah yang ada di sekolah, menurut Abdul Hakim, kalau mereka kreatif dan inovatif, akan bisa bermanfaat.Sampah basah bisa diolah menjadi kompos, sedangkan sampah kering, dipilah-pilah, kemudian bisa dijual. “Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yang diajarkan dalam gerakan sekolah Adiwiyata itu, bisa menjadi gaya hidup di sekolah maupun di rumah,” ujar Hakim.

Berita Terkait :  Wujudkan Visi Global, Unisda Teken MOU dengan MBHTE BARMM Filiphina

Hakim mengatakan pihaknya dalam pengelolaan dan pembatasan sampah ini, juga telah mensosialisasikannya kepada lingkungan pondok pesantren. Nantinya juga kepada pihak dunia usaha di Kabupaten Sidoarjo.[kus.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img