Tulungagung, Bhirawa
Biro Perekonomian Provinsi Jatim dan Bagian Perekonomian Kabupaten Tulungagung melakukan monitoring ketersediaan gas elpiji 3 kilogram (melon) di Tulungagung.
Dipantau pula oleh Polres Tulungagung, kegiatan tersebut dilakukan dengan mendatangi sejumlah agen, pangkalan dan SPBU.
“Kami datang ke Tulungagung untuk pengawasan dan pembinaan.” ujar Analis Pemanfaatan Energi Biro Perekonomian Provinsi Jatim, Dhedy Rahmanto, di sela monitoring bersama di salah satu agen gas elpiji di Kota Tulungagung, Rabu (4/9).
Ia mengakui di Tulungagung terjadi kenaikan penggunaan gas elpiji melon pada bulan Agustus dan September 2024.
“Ini karena ada aktivitas mulai bulan Agustus mulai hajatan dan lainnya sehingga ada ledakan (permintaan) di sana,” terangnya.
Namun demikian, lanjut Dhedy, peningkatan penggunaan gas elpiji melon ini tidak akan membuat warga Tulungagung kekurangan gas elpiji bersubsidi tersebut. Dia yakin persediaan gas elpiji melon di Tulungagung akan cukup dalam setahun.
“Sebetulnya untuk antisipasi sudah ada di Tulungagung. Insya Allah mencukupi satu tahun. Bahkan ada cadangan. Tidak kekurangan kok,” paparnya.
Sebelumnya, ia menyebut hotel, resto dan kafe sesuai Perpres No. 71 Tahun 2001 tidak boleh menggunakan gas elpiji melon. Termasuk usaha laundri, las dan peternakan pembesaran ayam.
“Kalau di lapangan ditemukan itu. Kita tarik. Kita ganti sesuai peruntukannya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Tulungagung, Arif Efendi, mengakui pula jika kebutuhan masyarakat terhadap gas elpiji melon pada bulan Agustus dan September ini meningkat.
Peningkatan tersebut akibat momen tertentu seperti hajatan dan memeriahkan HUT RI ke-79 dengan kegiatan menggerakkan ekonomi UMKM dan ini membutuhkan bahan bakar elpiji.
“Kebutuhan masyarakat meningkat. Padahal stok pasokan tetap, sehingga untuk mencukupi kebutuhan yang besar tadi ini harus antri dari kegiatan distribusinya ini dari pengisian di SPBE, terus diambil ke agen, agen terus menyebar ke pangkalan,” paparnya.
Arif menegaskan jika memang ada masyarakat yang benar-benar miskin butuh gas elpiji melon tetapi tidak dapat membeli di pangkalan, Pemkab Tulungagung akan memfasilitasinya.
“Kalau di pangkalan tidak tersedia, silakan hubungi agen nanti kami fasilitasi,” ucapnya. [wed.gat]