Kab Malang, Bhirawa
Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melestarikan kesenian dan budaya Kabupaten Malang dibuktikan dengan adu kreatifitas kesenian dikemas dalam Kanjuruhan Culture Carnival (KCC), diikuti 33 kecamatan se-Kabupaten Malang. Dalam KCC ini masing – masing kecamatan menampilkan kesenian dan budaya yang menggambarkan legenda berdirinya daerah masing – masing.
Dengan adanya Event KCC itu Kabupaten Malang telah memiliki kekayaan kesenian dan budaya, yang nantinya bisa mendatangkan wisatawan, tidak hanya wisatawan lokal tapi juga mancanegara. Mengingat, Kabupaten Malang ini bukan hanya memiliki keindahan tempat wisata alam saja, namun juga kaya akan kesenian dan budaya.
“Maka dengan digelarnya KCC ini tentunya akan memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat Kabupaten Malang, terutama pada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata salah satu Tokoh Kesenian dan Budaya Malang, Ki Soeryo Kusuma, Minggu (1/9), kepada Bhirawa.
Menurut Ki Soeryo, bila setiap kecamatan menyajikan legenda desanya maka telah memberikan nuansa edukasi terkait kesenian dan budaya lokal. Edukasi ini ditujukan kepada para generasi muda, agar mereka mencintai budayanya sendiri untuk bisa dilestarikan. Apalagi, kesenian yang dimiliki mempunyai makna dan kesan dalam menggambarkan kehidupan dan kebaikan. Sehingga masyarakat harus lebih kreatif dalam mengembangkan kesenian, yang bisa menjadi icon di masing – masing kecamatan. Sehingga Pemkab Malang juga bisa mempromosikan kesenian dan budaya yang dimiliki.
“Event KCC jangan dijadikan simbolis dan hiburan saja, tapi juga harus ada kelanjutan dalam melestarikan kesenian. Dan jika dikemas dengan baik, maka akan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang, di bidang Pariwisata,” tutur Ki Soeryo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Purwoto mengatakan, KCC yang sudah kita gelar pada Sabtu (31/8), merupakan gelaran kesenian dan budaya yang dimiliki masyarakat Kabupaten Malang. Sehingga setiap kecamatan menyajikan kesenian daerahnya yang disuguhkan dengan tarian sendratari. Dalam tarian ini, salah satunya menggambarkan cikal bakal berdiri desanya dengan penuh makna. Sehingga pihaknya bertekad memiliki event tahunan yang berkualitas, berkelas, dan menjadi bagian dari brand Kabupaten Malang.
“Misalnya Kecamatan Pagelaran menyajikan sendratari legenda wisata yang kini viral dan terkenal, yakni Wisata Sumber Maron. Dalam kisahnya ditampilkan, tiga raksasa tiba -tiba muncul di sebuah mata air yang menjadi sumber penghidupan warga, yang mana seorang raja memimpin memerintahan melakukan perlawanan untuk mengusir para raksasa itu. Penampilan peserta itu menunjukkan kreativitas yang lebih baik dari KCC yang sebelumnya. Karena dalam KCC sekarang lebih menunjukkan ciri khas dari masing-masing kecamatan untuk menunjukkan potensi wilayahnya,” jelas Purwoto.
Purowot berharap, KCC bisa menjadi event berskala internasional yang menjadi tujuan wisatawan saat berkunjung ke Kabupaten Malang. Ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan potensi wisata serta kesenian yang ada di Kabupaten Malang. [cyn.fen]