26 C
Sidoarjo
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Dorong Cegah Stunting Melalui Sosialisasi dan Edukasi

Persoalan stunting hingga kini terus menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus diatasi. Karena stunting dapat memberikan dampak bagi perkembangan sumber daya manusia di masa mendatang. Terlebih, kasus stunting di Indonesia terbilang cukup tinggi saat ini. Untuk itu diperlukan kerjasama dan langkah konkret dengan berbagai kalangan untuk menurunkannya. Salah satunya, dengan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat.

Terlebih, kasus stunting di Indonesia terbilang cukup tinggi saat ini. Stunting di Indonesia sebanyak 23% sudah terjadi pada saat di kandungan, dan 77% setelah lahir. Sedangkan target penurunan stunting yang diharapkan pemerintah adalah dibawah 14% pada tahun 2024. Target penurunan stunting tersebut, tentu tidaklah mudah diwujudkan. Oleh sebab itulah, pemerintah perlu terus berupaya melakukan intervensi guna mempercepat penurunan kasus stunting di sejumlah wilayah. Terlebih, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24.4% atau 5.33 juta balita,(Kompas, 28/8/2024).

Logis, jika masalah stunting ini perlu terus mendapat perhatian, sorotan dan penanganan dari pemerintah. Kolabolasi dan sinergisitas sangat dibutuhkan untuk mengatasi penurunan kasus stunting. Sejalan dengan upaya pencegahan stunting maka penting dilakukan deteksi dini dan perhatian terhadap kesehatan anak sejak dini dengan pemanfaatan media sosial, aplikasi atau platform digital untuk menyebarkan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat luas mengenai cara-cara pencegahan stunting. Termasuk, mengenai pola makan sehat dan pemantauan tumbuh kembang anak.

Berita Terkait :  Dorong Upaya Pengentasan Kemiskinan Melalui Pendidikan

Selebihnya, upaya konkret pencegahan stunting bisa menghadirkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat serta dukungan dari partisipan organisasi masyarakat. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Badan Kependudukan, serta Keluarga Berencana Nasional untuk bersama-sama bersatupadu bisa mengadvokasi penanggulangan stunting. Selanjutnya, secara intensif masyarakat perlu diberikan informasi mengenai pentingnya pola makan sehat, gizi seimbang, dan perawatan kesehatan yang baik bagi anak-anak. Sehingga, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi, diharapkan angka stunting dapat ditekan dan generasi masa depan dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.

Berlinda Galuh P. W
Dosen PPKn Univ. Muhammadiyah Malang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img