Relawan KIP Muda Usai Kawal Pendaftaran Khififah-Emil
Oleh:
Gatot Suryowidodo, Surabaya
Prosesi pendaftaran pasangan Cagub – Cawagub Khofifah – Emil resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada Rabu, (28/8) sangat meriah dengan iringan seribu lebih relawan dan diiringi oleh berbagai macam kirab kebudayaan. Tentunya prosesi ini berakibat banyaknya sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan di sekitar kantor KPU Jatim, di Jl. Raya Teggilis.
Melihat hal itu tanpa dikomando puluhan Relawan Khofifah – Emil yang tergabung dalam KIP Muda langsung bergerak secara inisiatif untuk membeli kantong sampah plastik dan tampak membagikan kepada relawan lainnya. Sampah yang berserakan satu persatu dikumpulkan didalam kantong plastik hitam.
Tak lama , sampah yang berserakan sepanjang area KPU Jatim langsung berpidah ke kantong – kantong sampah dan dibawa ke truk sampah yang tersedia di kantor penyelenggara Pemilu itu.
Koordinator Relawan KIP Muda , Anang ,mengaku memiliki inisatif untuk bergerak bersama teman temannya karena merasa telah menjadi kewajiban untuk membersihkan sisa sampah yang digunakan oleh pendukung lainnya.
Anang merasa baik buruknya yang dilakukan oleh pendukung Khofifah – Emil sedikit banyak juga mencerminkan karakter dari Khofifah – Emil itu juga. Oleh karena itu, Anang bersama dengan relawan KIP Muda inisiatif bergerak untuk membersihkan sampah sampah yang tersisa.
“Kami inisiatif bergerak Mas, Bu Khofifah dan Mas Emil orangnya santun dan cinta kebersihan. Kami tidak ingin karena ulah segelintir pendukung, nama baik beliau tercemar. Makanya sampah yang berserakan ini langsung kami inisiatif bersihkan sampai tuntas,” tutur Anang.
Menurut alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang juga Mantan Presiden BEM UNAIR 2023, para relawan KIP Muda benar-benar total mendukung Khofifah-Emil. Mereka tidak rela prosesi pendaftaran yang sukses ini terciderai karena ?sampah yang ditinggalkan.
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, kita selalu mengamalkan hadist itu. Karena sebagian besar dari relawan KIP Muda ini adalah para aktivisi dan santri,” ujar mantan Presiden BEM UNAIR tersebut. [gat]