27.3 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Keluarga Penerima di Kota Madiun: Ini Bermanfaat dan Sangat Membantu Sekali

Dapat Bantuan Lansia Non Potensial Sejak 2022
Kota Madiun, Bhirawa
Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) menyalurkan bantuan lansia non potensial untuk triwulan kedua pada Agustus ini. Setidaknya ada sebanyak 216 penerima yang tercatat di SK untuk tahun ini. Nah, program bantuan yang sudah bergulir sejak 2019 itu cukup dirasakan kebermanfaatannya oleh penerima.

”Alhamdulillah sangat membantu sekali, sejak kakak saya sakit kan tidak bisa kemana-mana. Buang air ya di kasur, makanya harus beli popok dewasa terus. Bantuan bisa untuk beli popok salah satunya,” kata Yatmiati warga Kelurahan Mojorejo saat menerima penyaluran bantuan lansia non potensial, Kamis (22/8).

Yatmiati memang mengurus sang kakak yang hidup sebatang kara. Kakaknya adalah penerima bantuan lansia non potensial sejak 2022 lalu. Kakaknya bernama Suparti berusia 65 sakit sejak dua tahun terakhir karena terjatuh. Sejak saat itu, Suparti hanya bisa berbaring di tempat tidur. Dia tidak memiliki anak dan tidak menikah. Karenanya, Yatmiati yang menemani setiap harinya. ”Kakak saya itu sejak kecil kena polio, tetapi masih bisa berjalan. Baru sekitar dua tahun terakhir tidak bisa jalan karena sempat terjatuh,” ungkapnya.

Suparti mendapatkan bantuan Rp 8 juta setahun. Bantuan dicairkan setiap tiga bulan sekali. Artinya, dia mendapatkan bantuan Rp 2 juta sekali pencairan. Uang tersebut tentu sangat membantu untuk keperluan sehari-hari. Baik makan maupun obat-obatan. Karenanya, dia sangat bersyukur.

Berita Terkait :  Relawan Gus Hans Mulai Bergerak Ke Desa-Desa

”Dulu dari kelurahan ada yang ke sini. Mungkin tahu kabar kalau kakak saya sakit dan hanya berbaring di tempat tidur. Setelah didata, beberapa bulan setelahnya dapat bantuan itu,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Sumarmi. Dia merupakan anak dari Suratun, lansia lain yang juga mendapat program bantuan tersebut. Suratun yang kini berusia hampir 90 tahun itu juga hanya berbaring di tempat tidur sekitar dua tahun terakhir. Sebelumnya, Suratun masih bisa berjalan. Seperti Suparti, Suratun juga sempat terjatuh dan kemudian tidak bisa berjalan.

”Untuk beli popok dewasa saja Rp 400 ribu lebih sebulan. Belum beli obat-obatan dan mendatangkan tukang urut,” kata Sumarmi yang juga warga Kelurahan Mojorejo itu.

Suratun hanya tinggal bersama Sumarmi dan anaknya. Sedang, anak Suratun yang lain tinggal di luar kota. Bantuan yang didapat tersebut dirasakan Sumarmi sangat membantu. Apalagi, bukan dari keluarga mampu.

”Ya Allah, Alhamdulillah, orang tua tidak bisa berjalan dapat bantuan ini. Saudara-saudara, ekonominya juga kurang, jadi ini membantu sekali,” ujarnya sembari menyebut juga mendapat bantuan kursi roda. [dar.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img