29 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Syukuri Kemerdekaan, Shiddiqiyyah Bangun 130 Rumah Layak Huni

Penyerahan piagam Rumah Syukur Kemerdekaan Layak Huni Shiddiqiyyah oleh Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah, Kiai Muchtar Muchti di Hotel Yusro Jombang, Selasa (20/08). Foto: arif yulianto/bhirawa.

Jombang, Bhirawa
Mensyukuri kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke – 79 tanggal 17 Agustus 2024 dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ke – 79 tanggal 18 Agustus 2024, jamaah Tarekat Shiddiqiyyah membangun 130 rumah layak huni bagi orang-orang yang membutuhkan di seluruh Indonesia.

Penyerahan piagam rumah layak huni yang disebut Rumah Syukur Kemerdekaan Layak Huni Shiddiqiyyah itu diserahkan oleh Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah, Kiai Muchtar Muchti di Ballroom Hotel Yusro Jombang, Selasa (20/08) pada acara santunan nasional.

Pada acara tersebut, juga dilakukan penyerahan santunan kepada anak yatim dan juga kepada para veteran.

Sekadar diketahui, sejak digulirkannya program rumah syukur kemerdekaan oleh Shiddiqiyyah yang berkantor pusat di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, hingga kini total sudah ada 2009 rumah layak huni yang dibangun untuk orang-orang yang membutuhkan dan tersebar di seluruh Indonesia. Jika dikalkulasi, total nilainya mencapai sekitar Rp 99 Miliar lebih.

“Bentuk syukur kita, membantu rumah yang layak dihuni kepada saudara-saudara kita yang masih belum mempunyai rumah layak huni,” kata Ketua DHIBRA Pusat, Nyai Shofwatul Ummah, usai acara santunan nasional.

“Jumlahnya untuk tahun ini dalam rangka mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke -79, kita membangun 130 unit rumah di seluruh Indonesia,” tutur Nyai Shofwatul Ummah.

Berita Terkait :  Diskusi dengan OPD, Pj Wali Kota Malang Temukan Persoalan Mendesak untuk Diselesaikan

Shofwatul Ummah menuturkan, para penerima program rumah syukur kemerdekaan ini berasal dari lintas suku dan agama.

Dia menambahkan, program rumah syukur kemerdekaan ini juga bakal diteruskan pada tahun-tahun ke depan.

“Sampai raga dan nyawa kita pisah insyaallah. Sampai semangat kita masih ada. Karena itu bentuk syukur kita kepada Allah, bentuk syukur kita kepada sesama manusia, terutama kepada pendahulu kita, pejuang-pejuang kita,” bebernya.

Masih menurut Nyai Shofwatul Ummah pada program rumah syukur kemerdekaan ini, pesan moralnya yakni, intinya bukan membedah rumah, namun rumah yang kurang layak huni dirobohkan kemudian dibangun dari awal, dari pondasi hingga selesai.

Untuk pendanaan program rumah syukur kemerdekaan ini, berasal dari shodaqoh jamaah atau warga Tarekat Shiddiqiyyah.

“Alhamdulillah, hari ini tadi laporannya, dari lingkungan (sekitar) sudah ada partisipasi,” pungkasnya.(rif)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img