Jember, Bhirawa
Mantan Bupati Jember, Faida, tampaknya harus menerima kenyataan pahit. Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang sebelumnya diharapkan menjadi kendaraan politiknya dalam Pilkada Jember 2024, telah mengalihkan dukungannya kepada pasangan Gus Fawait dan Djoko Susanto.
Keputusan ini dipastikan melalui surat bernomor 3305/KPTS/DPP/VIII/2024 yang ditandatangani oleh Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, dan Sekjen Mohammad Arwani Thomafi pada 15 Agustus 2024.
Dalam surat tersebut, Mardiono menjelaskan bahwa keputusan PPP untuk mendukung pasangan Gus Fawait dan Djoko Susanto didasarkan pada evaluasi menyeluruh terhadap kompetensi, elektabilitas, serta pertimbangan strategis partai.
“Berdasarkan pertimbangan tersebut, DPP PPP telah mengeluarkan surat keputusan tentang persetujuan pasangan calon Bupati Jember dan Wakil Bupati Jember, Gus Fawait dan Djoko Susanto,” ungkap Mardiono dalam surat resmi itu.
Keputusan ini menjadi pukulan berat bagi Faida, yang sebelumnya diharapkan bisa kembali maju dalam kontestasi Pilkada Jember dengan dukungan PPP. Namun, dengan keputusan PPP ini, harapan Faida untuk mendapatkan kendaraan politik utama tampaknya sirna.
Sementara itu, Gus Fawait, dalam tanggapannya, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh partai yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepadanya serta Djoko Susanto.
“Kami akan merangkul semua partai yang sudah memiliki komitmen untuk mendukung saya dan Pak Djoko di Pilkada Jember. Baik itu partai yang di parlemen maupun non-parlemen,” jelasnya.
Pada hari yang sama, sebelum menerima surat rekomendasi dari PPP, Gus Fawait dan Djoko Susanto juga telah menerima dukungan resmi dari tiga partai lainnya di Jakarta.
Dukungan dari PSI diserahkan langsung oleh Ketua Umum Kaesang Pangarep, sementara dukungan dari Partai Demokrat diberikan oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dengan dukungan yang semakin solid dari berbagai partai politik, Gus Fawait dan Djoko Susanto kini berada di posisi yang semakin kuat menjelang Pilkada Jember 2024.
Sementara itu, Faida, yang sempat menjadi figur sentral di Jember, harus mencari strategi baru jika masih ingin berkompetisi dalam kontestasi politik yang semakin dinamis ini. (geh.efi.hel)