28 C
Sidoarjo
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Sambut Judith Jeanne Siswa asal Belgia, Smamda Gelar Smamda’s Welcome Party


Surabaya, Bhirawa
Disambut Tari Saman oleh Smamda Dancer dalam Smamda’s Welcome Party atau ucapan selamat datang, siswa pertukaran pelajar asal Belgia, Judith Jeanne J Lousberg telah resmi menjadi siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Senin (12/8) kemarin. Selain Tari Saman, Judith Jeanne juga disambut Kepala Smamda, Ustadz Astajab bersama para guru, serta siswa kelas XI di Program Kelas Internasional.

Penyambutan siswa pertukaran pelajar dari Negara Belgia ini bertema Embracing Our New Family digelar di Smamda Tower lantai 2. Judith Jeanne sangat menikmati Tari Saman yang berasal dari Aceh yang gerakannya rancak dan memberikan kesan semangat ini. Sehingga usai acara penyambutan salamat datang, siswa yang menguasai tiga bahasa yakni Bahasa Jerman, Bahasa Inggris dan Bahasa Perancis ini berkesampatan belajar Tari Saman kepada Tim Smamda Dancer.

Menurut Ustadz Astajab, Smamda Surabaya telah menggelar Student Exchange sejak tahun 2016 saat ini, kebetulan tahun yang siswa asing yang belajar di Smamda, siswa dari Negara Belgia, sebelumnya juga telah ada siswa asing yang telah belajar di Smamda diantaranya dari Negara Finlandia dan Jermam, Belgia, Meksiko, Brasil, Denmark dan negara – negara lainnya.

“Alhamdulillah telah delapan tahun Smamda Surabaya mempunyai Program Student Exchange dari beberapa negara. Program Student Exchange ini juga untuk melengkapi Program Kelas Internasional dan kebetulan Smamda Surabaya mempunyai Sisters School dengan beberapa sekolah yang ada di luar negeri. Persisnya ada 25 sekolah dari 18 negara. Dan tahun siswa dari Negara Belgia bernama Judith Jeanne J Lousberg yang belajar sekitar 11 bulan di Smamda. Sedangkan siswa Smamda Surabaya juga akan berangkat ke luar negeri yakni berangkat tanggal 15 Agustus ke Negara Swiss,” jelas Ustadz Astajab.

Berita Terkait :  Kepala Sekolah yang Dibesarkan di Lingkungan Pendidikan Pesantren

Ustadz Astajab menjelaskan, ke depan Judith Jeanne akan belajar di Smamda Surabaya mulai Bulan Agustus ini sampai Bulan Juni atau sampai akhir tahun ajaran 2024/2025. Program Pertukaran Pelajar ini merupakan upaya Smamda Surabaya agar para siswa juga bisa belajar Bahasa, Budaya dan memperkaya ilmu dalam bidang akademik.

Ketika ditanyakan, dari para siswa asing yang telah menyelesaikan Program Pertukaran Pelajar Smamda Surabaya, tanggapannya bagaimana ? Ustadz Astajab mengatakan, Alhamdulillah setelah menyelesaikan Program Pertukaran Pelajar siswa asing yang akan kembali ke negaranya, menyatakan senang, nyaman. Dan yang terpenting di Sekolah Islam seperti Smamda Surabaya ini membawa kedamaian, antar teman saling akrab satu sama lainnya, bahkan seperti saudara.

“Jadi sebelum pulang kembali ke negaranya, ketika mereka ditanya tanggapannya usai menyelesaikan Program Pertukaran Pelajar di Smamda Surabaya, sangat kerasan belajar di Smamda karena mereka saling bersahabat, membangun persaudaraan,” kata Ustadz Astajab.

Dalam Program Pertukaran Pelajar ini, Ustadz Astajab menegaskan, tetap menonjolkan Pembelajaran Akademik, juga terkait dengan bahasa dan budaya, serta Program Ekstra Kurikuler. Seperti diketahuai kalau Smamda Surabaya ini satu – satunya sekolah yang mempunyai jumlah ekstra kurikuler terbanyak di Indonesia yakni ada 54 kegiatan ekstra kurikuler, dan siswa asing yang belajar di Smamda juga dilibatkan dalam berbagai ekstra kurikuler. Jadi tidak hanya sekedar kegiatan di sekolah tetapi kegiatan di luar sekolah juga dilibatkan, sehingga selama satu tahun belajar di Smamda mereka mempunyai pengalaman yang banyak.

Berita Terkait :  Pj Bupati Pamekasan Lepas KKN Internasional Mahasiswa IAIN ke Malaysia

“Dan yang terpenting siswa asing ini bisa sharing bahasa, sharing budaya dari negara asal. Dan karena Smamda Surabaya ini merupakan Sekolah Islam maka juga diajarkan bagaimana Umat Islam ketika bertemu dengan temannya, serta diberikan pembelajaran bagaimana Agama Islam dalam kegiatan sehari – hari. Sehingga tahu kalau Agama Islam itu agama yang damai, saling bersahabat, menjadi orang – orang yang santun dan berakhlag mulia, saling menghargai diantara sesama, bahkan dengan umat agama lain. Juga diajarkan tentang toleransi dengan umat agama lain,” tandas Ustadz Astajab.

Sementara itu, Judith Jeanne J Lousberg yang mengaku kini berusia 17 tahun dan telah lulus sekolah setingkat SMA di negaranya, memang ditugaskan oleh negaranya untuk mengikuti program pertukaran pelajar di negara lain. Dan tidak bisa memilih akan ditempatkan negara mana atau di sekolah mana.

“Saya ditugaskan negara saya untuk mengikuti Program Pertukaran Pelajar dan kebetulan mendapatkan tempat belajar di Kota Surabaya yakni di Smamda Surabaya. Saya senang nantinya bisa belajar Bahasa Indonesia dan belajar Budaya Indonesia, khususnya belajar budaya di Kota Surabaya ini. Dan yang terpenting juga bisa belajar akademik di Smamda,” kata gadis yang mengaku sangat suka dengan jajanan pisang goreng ini. [fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img