Lamongan, Bhirawa
Mengatasi ketergantungan sumber pangan dari luar (impor), Pemerintah terus mengoptimalkan program ketahanan pangan nasional untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyebut kesiapan kedaulatan pangan Lamongan terus mengalami peningkatan atau naik. Untuk memperkuat itu, Pengurus Gerakan Nasional Tani Kemandirian Pangan (Genta Pangan) Se-Jawa Timur juga telah resmi dikukuhkan di Lamongan.
“Berbagai program dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas keaneragaman pangan di Lamongan, peningkatan lahan bero dengan program pompanisasi yang bisa meningkatkan indeks pertanian dan NTP (nilai tukar petani) yang saat ini sebesar 116%. Artinya kesiapan pangan kita (Lamongan) bisa terus naik,” kata Pak Yes, Minggu (11/8).
Kabupaten Lamongan dengan luas wilayah lebih dari 1,8 km2, kontributor PDRB terbesar berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar31,53 persen. Sebagai lumbung pangan nasional, dengan hasil produksi padi yang konsisten dikisaran 1,1-1,2 juta ton/tahun.
Pemkab Lamongan terus maksimalkan berbagai program untuk mengungkit pertanian serta kesejahteraan petani. Ditahun 2023, Pemkab Lamongan telah menyalurkan bantuan bibit padi hibrida sebanyak 12.250 ribu kg, benih jagung 4.125 kg, benih sorgung 5.400 kg, benih cabai rawit 740 pak benih, cabai merah 165 pak benih, hingga lainnya.
Tidak hanya itu, sarana prasarana terus terus diberikan baik alat operasional, jalan usaha tani, pomanisasi, normalisasi saluran irigasi dan lainnya. Dengan dilantiknya pengurus genta pangan se-Jawa Timur oleh Budiman Sujatmiko di Lamongan, Pak Yes menyambut baik program dan inovasi yang akan dikembangkan.
“Semoga langkah-langkah kita bisa terus menjadikan Indonesia menjadi negara kedaulatan pangan. Ketahana pangan kita menjadi ketahanan nasional,” ucap Pak Yes.
Ketua Umum Genta Pangan Nasional Budiman Sujatmiko mengatakan, untuk mewujudkan ketahanan pangan memiliki peran penting untuk menggerakan petani melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai manajemen perekonomian di desa.
“Desa memegang peran penting. Teman- teman APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) ke depan juga harus bangun sumber daya manusianya, pendidikannya. Karena UU mengamanatkan, memajukan, kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucapnya.
Budiman berharap, dilantiknya pengurus genta pangan se-Jawa Timur, dapat masuk kesektor pangan (food). Sebab, Budiman menyebut, terdapat empat ukuran negara bisa maju yakni FEED (Food, Energi, Enviroment, Data/Digital).
“Suatu negara yang menguasai food/makanan kemandirian pangan, kemandirian energi, mampu menjaga enviroment lingkungan, dan negara yang bisa menjaga datanya teknologi digital dia akan menjadi negara maju. Untuk itu genta pangan sekarang fokus di foodnya,” pungkasnya.[aha,yit.wwn]