BPBD Jatim, Bhirawa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat sebanyak 27 kabupaten/kota di Jatim menetapkan status darurat kekeringan 2024. Dengan rincian 25 Kabupaten/Kota status siaga darurat dan 2 Kabupaten status tanggap darurat.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, upaya penanganan bencana kekeringan ini dilakukan dengan melakukan droping air bersih ke daerah-daerah. Berdasarkan data per 5 Agustus 2024, BPBD Jatim beserta jajaran telah melakukan droping air bersih di 12 Kabupaten di Jawa Timur.
“Sebanyak 12 Kabupaten di Jawa Timur sudah melaksanakan droping air bersih. Dan 59 Desa sudah mendapatkan distribusi air bersih (data per 5 Agustus 2024),” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Rabu (7/8).
Gatot menjelaskan, 12 Kabupaten yang sudah melakukan droping air bersih, yaitu Kabupaten Bondowoso. Kemudian Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tuban.
Selanjutnya, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pacitan. Kemudian Kabupaten Jember, Kabupaten Pasuruan dan yang terakhir Kabupaten Ponorogo. “Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim di tahun 2024 telah memberikan sebanyak 2 486 pcs tandon di 28 Kabupaten,” jelasnya.
Tak hanya itu, sambung Gatot, pemberian bantuan jerigen sebanyak 2.888 pcs di 38 Kabupaten/Kota. Selanjutnya tandon lipat aebanyak 568 pcs di 38 Kabupaten/Kota; lauk pauk sebanyak 1.140 kaleng di 38 Kabupaten/Kota.
“Kami juga memberikan bantuan makanan siap Saji sebanyak 2.280 kaleng di 38 Kabupaten/Kota. Serta tambah gizi sebanyak 1.900 kaleng di 38 Kabupaten/Kota,” tambahnya.
Terkait status darurat kekeringan, masih kata Gatot, 25 Kabupaten/Kota status siaga darurat. Diantaranya adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Situbondo. “Dua Kabupaten di Jawa Timur yang statusnya tanggap darurat adalah Kabupaten Blitar dan Kabupaten Jombang,” pungkasnya. [bed.iib]