34 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Orientasi Maba dan Kampus Bahagia

Oleh:
Surokim
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Universitas Trunojoyo Madura (UTM)

Ada pengalaman berharga dan layak dijadikan refleksi bersama oleh civitas academica menghadapi masa orientasi mahasiswa baru (maba). Pada saat wawancara program akreditasi internasional untuk institusi pendidikan tinggi oleh FIBAA beberapa waktu lalu, kami mendapat pertanyaan tak terduga. Pertanyaan tersebut adalah seberapa bahagia mahasiswa berada dikampus ini?. Lalu apakah mahasiswa akan merekomendasikan kampus ini kepada orang lain?

Kelihatannya pertanyaan ini sepele, tetapi mengagetkan dan berat untuk dijawab. Namun, sesungguhnya relevan untuk bisa dijadikan sebagai bahan refleksi bersama. Kita semua punya tanggungjawab agar civitas academica termasuk maba merasa nyaman dan bahagia sejak mereka masuk kampus hingga lulus.

Tidak dimungkiri para orang tua masih dihantui kekhawatiran, harap harap cemas pada setiap penyelenggaraan orientasi maba. Sejauh ini masih ditemukan malapraktik seperti kekerasan fisik dan verbal, perundungan, dan pelecehan. Orientasi maba masih kerap dijadikan sebagai ajang balas dendam dan pelampiasan emosi sesaat dari para senior. Bahkan dibeberapa tempat sengaja ditradisikan untuk mengukuhkan dominasi dan keperkasaan para senior atas yunior. Padahal hal tersebut sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan zaman dan melanggar regulasi tata perilaku kehidupan kampus.

Edutainment
Orientasi pengenalan kehidupan kampus pada hakikatnya adalah mulia. Kegiatan ini memberi bekal kecakapan hidup (softskill) agar maba lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di kampus. Diharapkan mereka bisa beradaptasi dan melewati masa transisi dari siswa menjadi mahasiswa. Sebagaimana digariskan dalam regulasi, orientasi maba membekali mahasiswa agar bisa memahami lingkungan baru dan mendorong mahasiswa menjadi pembelajar sejati yang terampil, lincah, dan ulet (powerfull agile learner).

Berita Terkait :  Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia

Pengenalan kehidupan kampus seyogyanya dilakukan dengan cara elegan, menjunjung tinggi nilai nilai akademis dan peradaban kampus. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mengubah paradigma dan mindset mereka dari pembelajar pasif menjadi pembelajar aktif yang mampu menyusun langkahnya secara mandiri.

Guna meminimalisasi malapraktik seperti tindak kekerasan, perundungan dan pelecehan maka orientasi maba harus diawasi dengan baik oleh penyelenggara sesuai regulasi. Penyelenggaraan acara ini harus patuh pada essensi kegiatan yakni menarik, menyenangkan, dan mendidik. Pengenalan maba dengan cara edutainment menjadi kunci untuk menuju kampus bahagia.

Maba tidak berada dalam tekanan dan stress berlebihan dan lebih diarahkan untuk menyentuh perasaan dan kesadarannya dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Basis kesadaran itu yang akan mengerakkan mahasiswa melaksanakan kewajibannya dengan baik. Dengan demikian orientasi maba harus mengedepankan asas humanis sesuai prinsip persahabatan, persaudaraan, antikekerasan dan menjaga kesehatan mental. Orientasi maba sepenuhnya harus membahagiakan. Maba bisa menjalani dengan riang gembira dan produktif.

Mahasiswa diberi bekal kejujuran dan ketangguhan (resiliensi) sehingga tidak mudah terjebak instant society syndrome yang ingin serba cepat dengan cara culas dan tidak jujur. Beberapa fenomena mutakhir yang patut menjadi perhatian antara lain keterlibatan mahasiswa dalam pinjaman online, game online negatif, pornografi, minuman keras memabukkan, seks bebas, narkoba, depresi dan bullying serta kecurangan akademik. Literasi terhadap hal ini urgent dan mendesak.

Berita Terkait :  Kearifan Lokal Menjaga Bumi

Melalui penguatan karakter dan kompetensi ini maba akan memiliki kecakapan dalam membaca masa lalu, masa kini, dan masa depan. Visi ini penting sehingga maba tidak hanya belajar best practice masa lalu, tetapi juga belajar future practice masa depan

Penguatan karakter ini akan menjadi benteng pertahanan penting di era digital saat ini. Mahasiswa selain memiliki modal inteligence quotient, juga emotional quotient, spiritual quotient, ditambah digital quotient dan indonesia quotient (Nuh, 2022). Karakter unggul berbasis akhlaq karimah, kompeten soft skill dan hardskill serta cakap literasi budaya, ekonomi, dan teknologi.

Kampus Bahagia
Indeks kampus bahagia memang belum dirumuskan, tetapi kita bisa mengacu kepada indek negara bahagia (world happiness index) yang dibuat PBB. Indek ini bisa diadopsi sebagai indikator kebahagiaan kampus diantaranya adalah tatakelola bebas KKN, kemurahan hati setiap warga kampus, kebebasan untuk membuat pilihan akademis, harapan hidup sehat, dukungan sosial budaya, respek dan pengakuan serta perlindungan sosial.

Implementasi atas hal ini bisa diukur melalui bagaimana perilaku civitas academica mengembangkan kehidupannya seperti gaya hidup yang produktif, mengutamakan kejujuran, prinsip hidup yang fokus pada kerja sama, menguatkan kolaborasi dan inovasi dan bukan sekadar kompetisi, tingkat kejahatan yang rendah, kesehatan yang terjamin hingga sistem pendidikan yang bermutu dan unggul.

Langkah pertama menuju kampus bahagia tentu bertumpu kepada jaminan dan upaya perbaikan berkelanjutan dalam memberi perlindungan, pelayanan, kebersamaan dan kesejahteraan civitas academica. Masa awal maba akan menjadi penentu untuk perjalanan berikutnya. Jika mereka mendapat kesan baik pada saat masuk kampus maka selanjutnya mereka akan menceritakan hal baik tentang kampus. Mereka harus dibuat menjadi betah dan senantiasa merindukan untuk selalu berada di kampus.

Berita Terkait :  Nilai Kemanusiaan Dalam Diri Nabi Muhammad SAW

Dengan jalan ini insyaAllah upaya kampus menuju kampus bahagia akan mudah diraih. Dengan peta jalan ini kampus bahagia yang melayani, bersih, tertib, mandiri,dan bersatu akan mudah diwujudkan.

Semoga orientasi maba bisa mengambil spirit dari kampus bahagia. Secara konsisten menjauhkan dari praktik negatif yang bertentangan dengan semangat menuju bahagia. Jangan lagi ada insiden horor baru dan jatuh korban baru akibat kekerasan dalam orientasi maba. Kampus harus menjadi rumah kedua mahasiswa yang menyenangkan dan membahagiakan. Selamat datang mahasiswa baru. Enjoy and feel at home.

———– *** —————-

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img