Kota Batu, Bhirawa
Dalam penanganan inflasi ketersediaan 11 bahan kebutuhan pokok di Kota Batu aman dengan harga cenderung stabil. Selain itu Kota Batu juga memiliki keberhasilan dalam penanganan stunting. Hal ini merupakan dua dari sejumlah catatan penting dalam evaluasi kinerja Pj Wali Kota Batu Triwulan II.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan sejumlah program Pemkot Batu yang telah dijalankannya. Untuk penanganan inflasi dirinya melakukan optimalisasi kinerja TIPD, pemantauan harga dan stok bahan pokok, dan menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok.
“Selain itu kita juga melakukan operasi pasar murah dan sidak pasar serta percepatan realisasi bantuan sosial tunai,” ujar Aries AP saat dikonfirmasi, Minggu (28/7).
Kemudian Pemkot Batu juga mendapatkan keberhasilan dalam Program Penurunan Stunting. Hal ini tercapai karena mereka telah menjalankan langkah- langkah kongkrit dalam menangani stunting. Di antaranya, pendampingan ibu hamil resiko tinggi, sosialisasi intervensi serentak stunting, dan pemeriksaan balita stunting.
Selain itu upaya terpadu juga dilakukan termasuk alokasi anggaran, penanganan gizi spesifik, dan dokter spesialis. Pemkot juga melakukan perluasan jangkauan orang tua asuh. Saat ini yang menjadi orang tua bukan hanya ASN Pemkot Batu tetapi juga Forkopimda dan dunia usaha.
Prestasi gemilang juga dicapai Kota Batu dalam penanganan angka kemiskinan. Pada triwulan II ini angka kemiskinan Kota Batu tahun 2024 sebesar 3,06 persen. Angka ini menurun 0,25 point dibanding tahun 2023 yang sebesar 3,31 persen. Adapun untuk kemiskinan ekstrem sudah berada di angka 0 persen.
Dalam penenganan kemiskinan, beberapa upaya telah dilakukan pemkot. Antara lain, penyaluran beras kepada 1.762 KK atau sebanyak 35.240 kg, fasilitasi bantuan pangan kepada 9.129 KK atau sebesar 547.740 kg. Langkah ini dibarengi dengan pelayanan kesehatan berupa Jamkesmas dengan cakupan kepesertaan mencapai 88.488 jiwa.
UHC per Juni 2024 juga naik sebesar 101,35 persen atau meningkat 0,02 dibanding Triwulan I. “Hal ini membuat ekonomi masyarakat semakin tangguh dan mendukung penurunan angka kemiskinan,” jelas Aries AP.
Kemudian dalam upaya menurunkan angka pengangguran dilakukan antara lain dengan program padat karya, dan pekerjaan infrastruktur termasuk di desa. Selain itu pemkot juga membuat pelatihan dan lowongan kerja untuk siswa SMK sehingga mudah mendapatkan pekerjaan.
Khusus capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD), tercatat mengalami kenaikan dibanding bulan yang sama di tahun lalu. Realisasi PAD Triwulan II yang berasal dari Pajak Daerah sebesar 43,71 persen, Retribusi Daerah sebesar 13,53 persen, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 58,92 persen, dan Lain-lain PAD yang sah sebesar 51,14 persen.
Semua capaian program ini telah dipaparkan Aries AP dalam Evaluasi Kinerja Penkot Batu Triwulan II kepada Tim Evaluasi di Kantor Inspektur Jendral Kementerian Dalam Negeri RI di Jakarta, Jumat (26/7). Saat melakukan paparan ia didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Susetyo Herawan, Asisten Administrasi Umum, Eko Suhartono dan Kepala OPD terkait. [nas.gat]