Kota Madiun, Bhirawa
Laptop salah satu fasilitas unggulan bidang pendidikan di Kota Madiun. Pemerintah setempat menggelontorkan hingga Rp100 miliar lebih untuk pengadaan hampir 15 ribu unit laptop tersebut. Kini, laptop sudah digunakan sebagai sarana belajar siswa kelas IV hingga IX termasuk juga guru.
Dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kali ini pengenalan laptop menjadi salah satu materi kepada peserta didik baru. Salah satunya, seperti yang terlihat di SDN 01 Taman ini. Pengenalan bukan dilakukan oleh guru kepada siswa. Tetapi dari siswa kelas VI kepada adik kelasnya yang baru duduk di kelas I.
“Memang kita libatkan kakak kelas dalam hal ini kakak kelas VI. Harapan kami pengenalan laptop ini bisa berjalan lebih optimal kalau dilakukan sesama peserta didik,” kata Kepala SDN 01 Taman, Sukanan, Selasa (23/7).
Sebab, pendekatan yang dilakukan sesama pelajar pastinya berbeda dengan pendekatan yang dilakukan guru. Selain itu, dengan dilibatkannya pelajar kelas VI diharap bisa terjalin keakraban antar siswa.
“Mungkin saja kalau dengan sesama siswa lebih nyaman. Kalau sama guru mungkin malu atau sebagainya. Intinya, siswa baru bisa nyaman. Kegiatan MPLS untuk SD kelas I dan II memang berlangsung selama dua pekan. Sementara untuk kelas III sampai VI sudah memulai kegiatan belajar-mengajar (KBM) seperti biasanya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Dr Lismawati menyebut, kelas I memang belum diperkenankan memegang fasilitas laptop. Namun, bukan berarti tidak boleh mengenal. Fasilitas laptop tersebut baru diberikan pada saat di kelas IV. Namun, peserta didik baru di kelas I sudah dikenalkan dengan melibatkan kakak kelasnya. ”Kelas I memang belum. Tetapi kita kenalkan dulu. Suatu saat nanti kalau sudah duduk di kelas IV juga akan mendapatkan fasilitas itu (laptop),” ujarnya. [dar.fen]