Sampang, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten Sampang terus berupaya mengoptimalkan potensi pesisirnya dengan fokus pada pengembangan budidaya rumput laut. Hal itu dibuktikan oleh, Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE melakukan peninjauan sekaligus penyebaran 165 kg benih rumput laut di Desa Asam Nonggal, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.
Dalam keterangannya, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sampang Wahyu Prihartono menjelaskan bahwa penyebaran benih tersebut merupakan langkah awal dalam memaksimalkan potensi tambak yang ada di Sampang. Selasa (16/7). “Dengan luas tambak yang kita miliki, budidaya rumput laut ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas produk perikanan kita,” ujar Wahyu.
Rumput laut gracilaria yang ditebar di tambak tersebut diperkirakan dapat dipanen dalam waktu 40 hari, dengan hasil hingga 1,6 ton dari benih yang ditebar.
Sementara itu, Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE menambahkan bahwa program tersebut tidak hanya dilaksanakan di Desa Asam Nonggal, tetapi juga di Desa Junok, Kecamatan Sreseh.
Kerja sama dengan investor yang telah menjadi eksportir utama di Cina dan Korea Selatan tersebut dapat membuka peluang besar bagi pembudidaya lokal. “Ini merupakan kesempatan emas bagi kita. Kerjasama ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga membantu memasarkan produk kita ke pasar internasional,” jelas Rudi.
Pemprov Jatim menurutnya berperan penting dalam menghubungkan Sampang dengan investor di bidang pengolahan pangan. Lahan budidaya bandeng juga akan dijadikan sebagai lahan budidaya rumput laut, sehingga sisa hewan dan rumput laut dapat menjadi plankton, pakan alami bandeng. Langkah ini diyakini sangat menguntungkan bagi para pembudidaya.
Rudi menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi pesisir ini. Ke depan, direncanakan penyebaran benih rumput laut di lahan tambak seluas 150 hektar. “Kami akan melakukan penandatanganan MoU dengan investor pada tanggal 25 Juli 2024. Ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan Sampang sebagai pusat produksi rumput laut yang unggul di Jawa Timur,” tambah Rudi.
Dengan adanya industri pengolahan rumput laut di Sampang, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan menyerap tenaga kerja lokal. Harapan besar juga ditujukan agar penghasil utama rumput laut gracilaria, yang selama ini ada di Sidoarjo dan Gresik, dapat melakukan ekspansi ke Sampang, mengingat luasnya tambak yang dimiliki.
Program ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan potensi pesisir Sampang, membawa harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan perkembangan ekonomi daerah.[lis.ca]