Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra Maria Ernawati MM didampingi tim bakti sosial saat meresmikan program KB MOW di RSAR Situbondo, Sabtu (13/7). Foto: sawawi/bhirawa
Situbondo, Bhirawa
Jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) bersama Kantor BKKBN Provinsi Jatim serta TNI AU melaksanakan bakti sosial kegiatan Keluarga Berencana (KB) Medis Operasi Wanita (MOW), di RSAR Situbondo, Sabtu (13/7). Kegiatan KB MOW tersebut ditangani oleh dokter spesialis kandungan TNI Angkatan Udara.
Menurut Kepala DP3APPKB Kabupaten Situbondo Moh. Imam Darmaji, kegiatan tersebut diadakan dalam rangka untuk memperingati Hari Keluarga Nasional ke-31. Untuk itu, aku Imam, pihaknya bersama Kantor BKKBN Provinsi Jatim mendorong kesadaran masyarakat dalam merencanakan masa depan keluarga yang lebih baik.
“Kegiatan ini melibatkan akseptor MOW sebanyak 124 orang. Ini kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh DP3P2KB Kabupaten Situbondo,” jelas Moh. Imam Darmaji.
Selain itu, sambung Imam Darmaji, pihaknya juga melibatkan penyuluh dan kader keluarga berencana, motivator, puskesmas dan pihak terkait lainnya seperti personil TNI. Program metode ini, urai Imam, untuk mencegah kehamilan secara permanen.
“Peserta nanti akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sebagai persiapan untuk dilakukan tindakan MOW. Adapun tujuan kegiatan ini untuk membantu pemerintah dalam mengendalikan angka kelahiran. Sebab melalui MOW, pengendalian angka kelahiran bisa tercapai dengan baik. Selain itu, MOW bisa juga mencegah angka kelahiran secara permanen,” pungkas Imam Darmaji.
Sekda Wawan Setiawan bersama Kepala DP3APPKB Moh Imam Darmaji serta Kepala Kantor BKKBN Provinsi Jatim Dra Maria Ernawati MM saat meninjau bakti sosial KB-MOW, Sabtu (13/7). Foto: sawawi/bhirawa
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim Dra Maria Ernawati MM, menimpali, kegiatan ini merupakan salah satu pelayanan KB, dibeberapa Kabupaten/Kota di Jatim. Untuk kegiatan saat ini, aku Erna-panggilan akrab Maria Ernawati, digelar di Kabupaten Situbondo berupa MOW. Program ini dilakukan, tambah Erna, sesuai dengan kesiapan Kabupaten/Kota di Jatim.
“Kabupaten/Kota itu bersurat kepada kami untuk dilakukan secara serentak. Ini untuk mengatasi kemungkinan kurangnya tenaga medis. Ini merupakan kegiatan pemerintah Kabupaten Situbondo,” terang Erna.
Dalam pandangan Erna, program MOW di Kabupaten Situbondo sangat bagus. Terutama, kata Erna, program stunting terkait dengan isu maraknya stunting di Jatim dan di Situbondo sangat bagus penanganannya hingga satu digit. Nah di gelar, tambahnya, paling tidak untuk implan dan ayudi itu untuk menjarangkan. Sedangkan untuk program MOW, tegas Erna, khusus untuk keluarga yang sudah memantapkan diri tidak punya anak lagi.
“Kedepan kami berharap kepada pasangan untuk tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua untuk hamil karena berisiko tinggi. Kemudian juga tidak banyak punya anak serta tidak sering melahirkan. Artinya jaraknya diatur. Ini PR-nya,” tandas Erna. [awi.iib]