Surabaya, Bhirawa
Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu mempertanyakan Pemilu Kepala Daerah hanya mempunyai calon tunggal.
Bahkan Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu, Machmud Suhermono mewanti-wanti soal calon tunggal di Pilkada kota Surabaya 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Machmud ketika menjadi narasumber di rapat kerja antara KPU kota Surabaya
bersama media massa, dalam rangkaian proses pelaksanaan Pilkada Surabaya 2024, pada Kamis (12/07/2024).
Menurut Machmud setiap partai politik mempunyai kader yang potensial untuk berkontestasi di Pilkada Surabaya.
“Media harus berani mempertanyakan kader parpol yang potensial, agar calonnya lebih banyak, bukan tunggal. Sehingga masyarakat pemegang hak suara punya alternatif pilihan,” tegasnya.
Sementara itu proses pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih oleh KPU Surabaya sudah mencapai 63 persen.
Komisioner KPU Surabaya Subairi berharap Coklit data pemilih Pilkada Surabaya 2024 rampung pada tanggal 13 Juli 2024.
KPU Surabaya optimis tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Surabaya 2024 bertambah dibandingkan tahun Pilkada 2020. Karena sudah tidak lagi masa pandemi Covid 19.
“Kalau 2020 partisipasi pemilih sekitar 75 % lebih, sementara 2024, jelas lebih dari itu, apalagi pada Pemilu Februari sudah tinggi, kita yakin pada pilkada setentak ini lebih meningkat partisipasi pemilihnya,” ujar Subairi.
Subairi menambahkan, tingkat partisipasi masyarakat, bukan saja tanggung jawab KPU dan Bawaslu, melainkan juga perlu dukungan media massa. Melalui gencarnya pemberitaannya.
Untuk mendorong partisipasi pemilih KPU Surabaya juga melakukan sosialisasi yang melibatkan pelajar dan sekolah.
KPU juga akan menggandeng seniman dan kalangan disabilitas untuk menggelar pentas seni budaya untuk mengkampanyekan Pilkada Serentak. [dre]