Kodim 0830/SU bersama BPBD setempat menggelar pelatihan evakuasi dan tanggap bencana, Selasa (2/7).
Surabaya, Bhirawa
Urusan kebencanaan maupun penanggulan bencana harus dilakukan secara pentahelix atau bersama-sama. Guna penguatan kapasitas akan kebencanaan, Kodim 0830/Surabaya Utara menggelar kegiatan pembinaan masyarakat tanggap bencana, Selasa (2/7).
Bertempat di Aula Makodim 0830/Surabaya Utara, Kodim menggandeng BPBD Kota Surabaya dalam penyampaian mitigasi bencana. Serta menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat dari masing-masing wilayah Koramil jajaran Kodim 0830/Surabaya Utara.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” kata Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0830/SU, Letkol Inf Djarno Djumadi mewakili Dandim.
Dengan membentuk ketahanan dan kapasitas masyarakat akan bencana, pihaknya yakin bisa menekan kerugian, baik korban jiwa ataupun harta benda akibat bencana alam. Sebab bencana ini tidak pandang bulu, bisa disebabkan dari faktor alam maupun non alam.
Sehingga, sambung Djarno, dari kejadian itu bisa menimbulkan korban jiwa. Serta menimbulkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. “Sebagai aparatur Pemerintah, saat terjadi bencana di wilayah adalah menjalin sinergi yang efektif antar instansi terkait, khususnya TNI, Polri dan BPBD,” tegasnya.
Pihaknya berharap, dengan kegiatan ini masyarakat bisa paham dan tahu akan apa yang harus dilakukan saat sewaktu-waktu bencana datang. Dan yang terpenting adalah dapat bersinergi dengan instansi terkait dalam hal kebencanaan.
“Terima kasih kepada ketua tim kerja BPBD, bapak Harry dan koordinator wilayah Utara bapak Anang. Semoga materi dan pengetahuan tanggap bencana yang diberikan ini dapat bermanfaat, serta diimpelmentasikan saat kejadian bencana,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator BPBD wilayah Surabaya Utara, Anang memberikan penjelasan tentang bagaimana cara penanganan saat terjadi bencana. Pihaknya juga mempraktikkan simulasi saat terjadi bencana hingga tahap-tahap evakuasi.
“Ketika ada gempa jangan lari dulu, melainkan sembunyi di dalam meja dan lindungi kepala. Sebab 35 persen orang bisa selamat dari bencana karena dirinya sendiri. Dan 64 persennya dari keluarga dan temannya. Sedangkan satu persen dari tim regu penyelamat,” pungkasnya. (bed.hel).