32 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Bareng Komisi E DPRD Jatim, Dinsos Jatim Laksanakan Kunker ke Panti Dinsos Jateng dan Balai Dinsos DIY


Pemprov Jatim, Bhirawa.
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim bersama Komisi E DPRD Jatim melangsungkan kunjungan kerja (kunker) ke panti di lingkungan Dinsos Jateng dan balai milik Dinsos DIY.

Kunker pertama dilakukan di Panti Pelayanan Sosial Wanita (PPSW) Wanodyatama Surakarta, panti Dinsos Jateng yang berfokus pada pelayanan bagi eks wanita tunasusila (WTS). Saat ini, PPSW Wanodyatama memiliki 78 penerima manfaat (PM) dari wilayah Jateng hingga Jatim.

Saat kunker, rombongan Dinsos Jatim dan dewan disambut hangat oleh Plt Sekretaris Dinsos Jateng dan Kepala PPSW Wanodyatama Surakarta beserta pegawainya. Pembahasan kunker terfokus pada perihal memaksimalkan bantuan sosial untuk Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) wanita rawan sosial ekonomi (WRSE).

Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM menjelaskan, pihaknya selama ini lebih memberi perhatian ke WRSE, yang belum masuk dan rentan terhadap dunia gelap prostitusi. Hal ini dilakukan karena kebanyakan penanganan WTS dirasa tidak punya efek yang besar. Para WTS yang terjaring sering kali kembali ke dalam pelacuran, meski telah dibekali keterampilan dan bantuan sosial kewirausahaan.

“Sehingga klasterisasi sesuai kategori kita lakukan. Jadi pencegahannya di lakukan di kantong-kantong yang berpotensi. Perempuannya kita kuatkan secara ekonomi, mental, dan sosialnya. Supaya tidak terjerumus. Sedangkan, hasil cakupan yang sudah pekerjaannya, kita lakukan asesmen di Balai Pelayanan Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Sidoarjo, ” papar Novi melaksanakan kunker, Selasa (25/6).

Berita Terkait :  Komisi D DPRD Surabaya Dorong Diknas Tingkatkan Respon Time Hotline PPDB

Paparan dari Kepala Dinsos Jatim ini merupakan jawaban dari keluh kesah Plt Sekretaris Dinsos Jateng Isriadi Widodo AKS yang sebelumnya menceritakan permasalahan anggaran. Isriadi mengaku, perihal pengklasteran untuk permasalahan sosial wanita ini merupakan hal yang penting.

“Kalau di kita klasterisasi sudah dilakukan tapi untuk orang dengan gangguan jiwa. Tapi untuk masalah sosial wanita ini belum. Teman-teman pekerja sosial, tolong dilakukan klasterisasi saat asesmen. Ini sederhana tapi sangat penting,” ungkap Isriadi.

Kunker kedua dilaksanakan di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) DIY, tepatnya di Unit Bina Laras. Kala pejabat Dinsos Jatim dan Komisi E DPRD Jatim tiba, Kepala BRSBKL Unit Bina Laras dan Kepala BRSBKL Unit Karya langsung menyapa mereka.

BRSBKL DIY, khususnya Unit Bina Laras merupakan panti yang memberikan pelayanan pada penyandang disabilitas mental. Di mana balai di lingkungan Dinsos DIY ini mempunyai PM sebanyak 180 orang.

Dalam kunjungan yang dilangsungkan pada Kamis (27/6/2024) tersebut, Dinsos Jatim berencana mereproduksi beberapa program BRSBKL DIY yang menarik. Di antaranya ‘Open the Gate’ dan giat ‘Tendang Stigma’.

“Open the Gate ini sebenarnya sudah kita lakukan. Namun tidak selebar di sini, jadi perlu dimaksimalkan lagi. Lalu Tendang Stigma ini luar biasa, kita bisa tiru di Jatim, kegiatan ini dalam maknanya,” kata Novi.

Kepala BRSBKL Unit Bina Laras Novita Ira Widari SSos menjelaskan ‘Open the Gate’ adalah program yang memberikan kesempatan pada PM penyandang disabilitas mental untuk beraktivitas dan bersentuhan langsung dengan masyarakat di luar balai.

Berita Terkait :  Program OPOP yang Digagas Khofifah Sukses Besar, Bakal Direplikasi di Thailand dan Malaysia

“Lewat konsep balai yang terbuka ini kita ingin balai tidak dirasa seperti penjara. Terutama untuk orang dengan disabilitas psikososial, masih banyak masyarakat yang takut. Jadi kalau mereka keluar dari balai juga tidak ada akses. Dengan konsep ini, kami ingin memberi kesempatan pada PPKS kami untuk keluar,” jelas Kepala BRSBKL Unit Bina Laras.

Novita mencontohkan kegiatan sederhana ‘Open the Gate’, yakni rutin mengajak beberapa PM untuk melaksanakan ibadah di luar balai, kerja bakti di kompleks terdekat, dan acara mingguan di lingkup kelurahan, tentunya dengan pendampingan pekerja sosial.

Sedangkan, ‘Tendang Stigma’ merupakan giat yang dilaksanakan BRSBKL DIY dengan menggandeng PSS Sleman. Para PM saat itu berkesempatan untuk bermain dengan pemain sepak bola profesional, sekaligus sebagai bentuk kampanye untuk menghapus stigma negatif dan diskriminasi kepada penyandang disabilitas mental.

Tak hanya ‘Open the Gate’ dan ‘Tendang Stigma’, Dinsos Jatim juga bakal mencontoh perihal pelayanan kesehatan bagi PM di BRSBKL DIY. Di mana, seluruh PM di balai ini ternyata sudah memiliki BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI). [rac.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img