26 C
Sidoarjo
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Teriakan Bahaya Terdengar di Pantai Konang Trenggalek: BPBD Jatim dan Ratusan Warga Susuri Jalur Evakuasi

Trenggalek, Bhirawa
Suara sirine Early Warning System (EWS) mulai terdengar di sekitaran Pantai Kawasan Pantai Konang, Trenggalek, Rabu (26/6/2024).

Suara itu menandakan peringatan dini pada masyarakat atas bencana. Teriakan suara Satgas BPBD Jatim seakan menyamai kencangnya sirine berbunyi.

“Ayo lari…lari…lari buk. Ayo lari pak. Bahaya” teriakan salah satu Satgas BPBD Jatim di Kawasan Pantai Konang, Trenggalek, Rabu (26/6/2024).

Teriakan itu membuat ratusan warga sekitaran pantai wilayah Panggul dan Wonocoyo bersama dengan TNI/Polri, perangkat desa serta Satgas BPBD dengan seragam khasnya berwarna oranye berlari kencang.

Mereka yang terdiri dari para ibu-ibu, para pemuda hingga anak-anak menyusuri tempat aman sesuai plakat bertuliskan ‘Jalur Evakuasi’.

Aksi itu adalah simulasi dalam rangkaian kegiatan festival Kesiapsiagaan Gempa Bumi dan Tsunami (Gempi) yang diselenggarakan secara kolaboratif oleh BPBD Kabupaten Trenggalek, stakeholder setempat dan BPBD Jatim.

Pasalnya, prediksi BMKG akan adanya potensi gempa bumi dan tsunami di kawasan pantai selatan Jatim kini terus diantisipasi.

Berbagai kegiatan dilangsungkan guna menyemarakkan festival ini. Di antaranya, apel kesiapsiagaan yang dilanjut dengan simulasi evakuasi mandiri dengan menyusuri jalur evakuasi menuju zona aman tsunami.

Simulasi yang ditandai dengan penekanan tombol sirene EWS ini dipimpin Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Trenggalek, dr Saeroni.

Turut mendampingi, Kalaksa BPBD Kab. Trenggalek Triadi Atmono, Kalaksa BPBD Jatim yang diwakili Analis Bencana Dadang Iqwandy, perwakilan Forkopimda setempat, BMKG Nganjuk dan sejumlah unsur penthahelix.

Berita Terkait :  Wapres Minta Pengolahan Limbah B3 Dilakukan di dalam Kawasan Industri

Dengan berjalan kaki dan sesekali melakukan lari-lari kecil, lebih dari 200 warga mencoba jalur evakuasi dengan jarak sekitar 2 km.

“Simulasi yang kita lakukan ini tadi sesuai dengan teori 20:20:20. Yaitu, 20 detik gempa, 20 menit waktu evakuasi, dan menuju zona aman di atas 20 meter dari ketinggian pantai,” ujar Kalaksa BPBD Trenggalek, Triadi Atmono.

Asisten I Pemkab Trenggalek Saeroni pun mengapresiasi kegiatan yang melibatkan masyarakat dan stakeholder kebencanaan ini.

Baginya, kegiatan ini sangat bagus karena mampu mengedukasi masyarakat secara langsung dengan susur evakuasi, mulai titik sirene hingga zona aman.

Analis Bencana BPBD Jatim Dadang Iqwandy juga mengapresiasi kegiatan ini, karena merupakan wujud kolaborasi dari segenap unsur penthahelix.

Dengan pelibatan semua unsur, termasuk masyarakat, akan terbangun kesadaran akan kesiapsiagaan bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami.

“Kami berharap, daerah lain yang berada di garis pantai selatan bisa melakukan sosialisasi dan simulasi seperti ini, agar mampu mengurangi risiko bencana,” harapnya.

Sementara, selain simulasi evakuasi tsunami, festival Gempi kali ini juga ditandai dengan ragam kegiatan lain, seperti, edukasi bencana kepada kelompok usia dini, penyerahan bantuan 200 bibit Pohon Cemara Udang dari BPBD Jatim sekaligus penanaman sebagiannya di pinggiran Pantai Konang.

Lalu, sosialisasi penanggulangan bencana, pengukuhan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana), dan bersih-bersih pantai. [geh.iib]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img