Bojonegoro, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, terus melakukan upaya menciptakan kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat, buktinya tahun ini, telah menganggarkan Rp 36 miliar untuk program sanitasi dalam APBD 2024. Anggaran itu untuk membangun 1.766 unit sarana sanitasi MCK (mandi, cuci, kakus) di rumah warga daearah stunting.
Kepala Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKP CK) Bojonegoro, Iwan Maulana mengatakan, penerima program sanitasi mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2023 lalu.
” Kenaikan ini karena banyaknya permintaan masyarakat untuk program sanitasi ini,” katanya, kemarin (26/6).
Iwan, menyampaikan pada 2023 kemarin tercatat 1.523 penerima sanitasi, sementara tahun ini sebanyak 1.766 penerima. Acuan penerima program sanitasi ini menggunakan data kemiskinan daerah (damisda) dan data stunting di Bojonegoro.
“Jadi memang tujuan sanitasi ini untuk mengatasi stunting dan agar masyarakat bisa hidup lebih sehat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan, program sanitasi tahun ini dianggarkan sebesar Rp 36 miliar untuk 1.766 penerima. Sedangkan untuk anggaran satu bangunan sanitasi sebesar Rp 10 sampai Rp 16 juta per unit.
“Dan itu setiap tahunnya pasti mengalami kenaikan, karena harga material juga naik jadi menyesuaikan,” ujarnya.
Dia menambahkan, program ini diharapkan bisa membantu masyarakat, terutama untuk aktivitas mandi, cuci, kakus. Juga memberi kenyamanan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Dan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas MCK di sembarang tempat atau di sungai,” pungkasnya.
Perlu diketahui program sanitasi ini sudah dijalankan sejak tahun 2018 lalu. Jumlah total sasaran mulai tahun 2018 sampai 2024 ini sebanyak 11.895 kepala keluarga (KK).[bas.ca]