Sampang, Bhirawa
Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang menggelar Seminar Ekonomi Kreatif dengan menyasar unsur dunia pendidikan di Aula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sampang, Kamis (20/6). Kegiatan tersebut mengusung tema “Peran Dunia Pendidikan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Sampang”.
Hadir sebagai Pemateri kegiatan tersebut diantaranya Kabid Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata Ekraf Disbudpar Jatim Ali Affandi dan Pembina IV/a Kanwil Kemenkumham Jatim Wiwin Winarti.
Seminar yang diikuti oleh Kepala Sekolah SMA/SMK di Kabupaten Sampang tersebut dibuka langsung oleh Kepala Disporabudpar Sampang H. Marnilam dan turut dihadiri oleh Kasi SMA dan PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Sampang Febrianto Bestari, S.Ap.
Dalam sambutannya, Febrianto mengapresiasi langkah Disporabudpar Sampang yang saat ini berkolaborasi dengan pihaknya untuk meningkatkan ilmu ekonomi kreatif di lingkungannya.
Dari seminar tersebut diharapkan para kepala sekolah ataupun guru yang mendapatkan ilmu bisa diterapkan terhadap produk atau karya yang pernah dibuat di sekolahnya masing-masing.
Selain itu, kegiatan tersebut dapat menyadarkan dan menyiapkan generasi muda yang memiliki kreatifitas dan inovasi serta jiwa kewirausahaan yang tinggi dan berkontribusi terhadap ekonomi kreatif di Sampang.
“Kami mendukung untuk kemajuan sektor pendidikan agar menciptakan produk yang memiliki nilai jual tinggi,” ungkap Kasi SMA dan PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Sampang Febrianto Bestari, S.Ap.
Sementara itu, Kepala Disporabudpar Sampang H. Marnilam menyampaikan bahwa ekonomi kreatif memiliki 17 sektor.
Banyak sektor yang berhubungan langsung dengan dunia pendidikan sehingga dibutuhkan sentuhan khusus dan kolaborasi agar dapat memajukan ekonomi kreatif di Sampang. “Banyak sub sektor yang berkaitan dengan dunia pendidikan, khususnya di SMK sehingga jika terarah dan dapat dikembangkan bisa menambah nilai jual produk atau karya tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, pelaku ekonomi kreatif dapat terus mengembangkan produk atau karyanya agar terus eksis dapatnya melakukan inovasi dan kolaborasi. “Kami menyentuh dunia pendidikan yang memang memiliki banyak karya dan produk agar semakin terarah,” pesannya
Selain itu, ia menekankan pentingnya pelaku usaha melek dengan Hak Kekayaan Intelektual terhadap produk atau karyanya. “Banyak kejadian ketika produk atau karyanya memiliki nama besar justru diklaim orang lain, jadi usahakan di awal kita merintis hal kecil seperti itu harus diperhatikan,” tambahnya.
Marnilam berpesan kedepan para Kepala Sekolah dapat menjadi mitra strategis untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mengarahkan siswa ataupun siswi untuk mewujudkan mindset yang kreatif dan inovatif memajukan sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Sampang.[lis.ca]