Surabaya, Bhirawa
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Perpusnas menyelenggarakan Inkubator Literasi Pustaka Nasional Jawa Timur tahun 2024, yang terbuka secara umum khususnya pustakawan, pengelola perpustakaan, pelajar, mahasiswa, santri dan pengiat literasi, Surabaya, (20/06/2024).
Acara tersebut bertujuan untuk peningkatan literasi, serta meningkatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah. Dan khusus kegiatan ini juga ditujukan kepada literasi penulis.
“Jadi nantinya ada pelatihan dan sosialisasi. Untuk pelatihan menulis, akan dibimbing sampai menghasilkan tulisan dan akhirnya dijadikan buku,” ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur, Tiat. S. Suwardi.
Kepala Disperpusip Jatim berharap dari acara ini tidak berhenti begitu saja, namun peserta dapat melakukan kegiatan literasi di tempat masing-masing. Selain itu diharapkan peserta juga bisa mempengaruhi secara positif lingkungan yang ada, sebab kegiatan ini sebagai resonansi yang gaungkan terus menerus.
Nantinya, seluruh peserta mendapat bimbingan dan pelatihan serta memiliki kesempatan mengikuti kompetisi menulis buku antologi Ragam Pesona Jawa Timur. Dari peserta yang mengirimkan karya tulisnya akan dipilih 15 orang untuk mengikuti pelatihan lebih dalam lagi soal penulisan buku.
Tiat pun menambahkan, sampai saat ini kecenderungan literatur lokal di masyarakat masih sebatas bertutur saja. Sangat jarang ada yang menulis. Seperti contoh, dongeng yang dilestarikan melalui budaya bercerita dari generasi ke generasi.
Goal acara ini, lanjut Tiat, untuk meningkatkan literasi serta mensosialisasi perpustakaan bukan hanya tempat membaca buku saja, tetapi sebagai tempat bekal ilmu pengetahuan, dan keterampilan. “Acara sebagai cara mengenalkan perpustakaan di Jawa Timur, sebagai wadah sosialisasi literasi serta sosialisasi perpustakaan Jawa Timur,” jelasnya .
Ia menjelaskan, untuk tingkat literasi menurut Perpusnas standartnya ada dua, yaitu Tingkat Gemar Membaca (TGM) dan Indeks Pengembangan Literasi Masyarakat (IPLM) Untuk TGM, dicontohkan berapa buku di miliki, lalu berapa lama membaca dalam seminggu. Sedangkan IPLM contohnya seperti sarana prasarana jumlah perpustakaan, tingkat pengunjung.
“Persentase literasi di Jawa Timur lebih tinggi dari tingkat nasional, Untuk Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) nya pada tahun 2023, TGM Jawa Timur 69,78, TGM Nasional 66,77, dan IPLM Jawa Timur 75,18, Nasional 69,42.” ujar Tiat.
Sementara itu, Pimpinan Redaksi Perpusnas Press, Edy Wiyono menjelaskan hasil dari peserta mengikuti sosialisasi adalah menghasilkan buku yang bagus. “Dimana ada proses bimtek penulisan atau proses inkubasi penulisan, jadi dari proses inkubasi menjadi dasar untuk memastikan karya yang dihasilkan layak terbit, ” terangnya.
“Bukan sekedar terbit, tetapi dalam proses ada tahan kurasi yang panjang agar ketika dibaca masyarakat akan mendapatkan informasi yang luar biasa,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, output jangka panjang bagi peserta mengikuti sosialisasi ialah keberlanjutan, kita maintenance teman-teman penulis ini agar memiliki semangat dan juga interesting terhadap bidang kepenulisan.. “Kami membuat forum inkubator literasi pustaka nasional sebagai ajang bagi penulis, yang di hasilkan dari Inkubator dari tahun 2020 sampai 2024, kegiatan meliputi bedah buku talkshow, diskusi literasi sebagai sistem menghidupkan penulis di daerah” ujar Edy.
Inkubator Literasi Pustaka Nasional Jawa Timur tahun 2024 kali ini bertajuk “Ragam Pesona Jawa Timur” yang bertujuan mencari potensi provinsi paling ujung timur di pulau Jawa ini sudah sangat masif. Tetapi kebaruan atau novelty dari wisata yang selama ini belum tereksplorasi masih banyak. Inkubator Literasi Pustaka Nasional 2024 terdapat di adakan daerah lain seperti, Aceh, Sumatera Utara,Bengkulu, Banten, Jawa Timur, Kalimatan Tengah, Maluku, Sulawesi Utara, yang di adakan setiap tahun denan harapan kosintensi dan inovasi terus di lanjut. [mg12.dre]