28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dukung Ekosistem Asuransi dengan Memanfaatkan Aplikasi One By Indonesia Financial Group

Mempermudah mengakses, membeli dan mengelola produk asuransi dan investasi, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi One by IFG. Selain itu, aplikasi ini dapat memberikan kemudahan dan menghilangkan hambatan geografis, waktu serta menjadikan asuransi lebih dekat dengan masyarakat,” terang Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji.

Achmad Tauriq Imani – Harian Bhirawa

One by IFG adalah aplikasi digital yang mengkonsolidasikan produk & layanan dari anggota holding (anak dan/atau cucu perusahaan) sebagai bentuk upaya mendukung sinergi dan optimalisasi penjualan produk & layanan ekosistem Indonesia Financial Group (IFG) kepada segmen ritel via digital.

Indonesia Financial Group (IFG) merupakan holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi yang berada di bawah naungan Danantara Indonesia. Berdiri melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).

Saat ini, IFG menaungi 10 anggota holding yang terdiri dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tatautama, PT Bahana Kapital Investa, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).
Aplikasi One by IFG

Aplikasi One by IFG juga mengintegrasikan berbagai produk dan layanan finansial dari anggota holding IFG, baik asuransi jiwa, asuransi umum, investasi, dan akses layanan kesehatan digital bahkan hingga konsultasi secara daring dengan dokter.

“Kolaborasi ini memungkinkan penyampaian edukasi dan produk asuransi melalui saluran yang sudah dikenal dan dipercaya oleh masyarakat, seperti program pendidikan atau kemitraan dengan lembaga keuangan lokal,” jelasnya.

Denny menambahkan bahwa IFG juga melihat peran teknologi dan digitalisasi sebagai kunci utama dalam memperluas akses asuransi, terutama bagi masyarakat yang belum terlayani. “Kami mewujudkannya melalui aplikasi One by IFG yang berfungsi sebagai ‘super app’ keuangan inklusif,” ujarnya.

Dengan aplikasi ini, seorang nelayan di pesisir dapat dengan mudah mengajukan asuransi jiwa untuk memastikan keluarganya tetap terlindungi jika terjadi musibah atau pekerja lepas di ibu kota yang memperoleh perlindungan dari asuransi kecelakaan diri (personal accident) dengan premi terjangkau.

Berita Terkait :  Polres Tanjung Perak Gagalkan Peredaran Sabu Wilayah Surabaya Utara

“Fitur unggulannya seperti klaim digital yang cukup unggah foto dokumen serta konsultasi kesehatan online atau telemedicine yang bekerja sama dengan penyedia layanan, membuat prosesnya menjadi sangat sederhana. Jadi, digitalisasi bukan hanya tentang kemudahan, tapi tentang menciptakan pengalaman yang manusiawi dan personal bagi segmen yang sebelumnya tidak terjangkau,” paparnya.

Menurut Denny, pendekatan digital melalui One by IFG sekali lagi menjadi cara jitu untuk menjangkau nasabah untuk perorangan karena memungkinkan akses yang lebih mudah dan fleksibel terhadap produk asuransi.

“Upaya ini juga sebagai cara mengatasi keterbatasan literasi asuransi dan menjembatani kesenjangan akses, menjadikan asuransi lebih mudah dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat, dimanapun,” katanya.

IFG Tingkatkan Inklusi Asuransi
Bagi IFG, misi sosial dan bisnis yang berkelanjutan adalah dua sisi dari koin yang sama, bukan pertentangan. “Kami menyebutnya ‘Sustainable and Inclusive Growth. Dimana IFG menyeimbangkan misi sosialnya untuk meningkatkan inklusi asuransi dengan keberlanjutan bisnis jangka panjang melalui pendekatan yang terintegrasi, menggabungkan tanggung jawab sosial dengan strategi bisnis yang prudent,” tuturnya.

IFG memiliki visi dan misi yang berorientasi pada peran sosial. Visi IFG mencakup memberikan jaminan perlindungan dasar dan kemudahan usaha kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dan taraf hidup bangsa. Misi ini secara inheren mengintegrasikan tujuan sosial ke dalam inti bisnis mereka.

IFG juga berkomitmen terhadap prinsip keuangan berkelanjutan sesuai kebijakan OJK. Ini berarti bahwa operasi bisnis dirancang untuk tidak hanya menghasilkan keuntungan tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Hal ini merupakan upaya dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Upaya keberlanjutan juga dilakukan melalui transformasi bisnis untuk memperkuat ekosistem yang lebih kompetitif, inklusif, dan mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bisnis dicapai melalui penciptaan nilai bersama yang juga mendukung inklusi.

Berita Terkait :  Buka FGD, Suhartono Ajak Kepala Sekolah untuk Berinovasi dan Berkompeten

Selain itu, transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip yang dipegang IFG melalui keterbukaan informasi publik yang dapat dipertanggungjawabkan. Tata kelola yang baik adalah fondasi penting untuk keberlanjutan bisnis dan kepercayaan publik.

Adapun terkait peran sosial di masyarakat, secara konsisten IFG telah menjalankan program TJSL. Salah satu programnya adalah Kindness to Progress yang memadukan budaya perusahaan dengan aksi nyata di masyarakat, menunjukkan komitmen IFG terhadap pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas kehidupan.

Strategi utama IFG Tingkatkan Literasi dan Inklusi
Strategi utama IFG dalam meningkatkan literasi yang berdampak terhadap inklusi asuransi di Indonesia adalah dengan fokus pada beberapa pilar kunci yang saling mendukung. Memberikan edukasi yang menyasar langsung kelompok keluarga muda, UMKM, individu generasi muda sektor strategis pemerintah, dan segmen syariah.

Strategi utama IFG bersifat holistik dan terintegrasi, berfokus pada tiga pilar utama: edukasi yang memberdayakan, inovasi produk yang terjangkau dan mudah di akses, serta kolaborasi yang berkelanjutan.

Pertama, pada pilar edukasi, IFG dan anggota holding hadir secara langsung di tengah masyarakat untuk membangun literasi. “Kami memahami bahwa kepercayaan publik perlu diraih kembali dan literasi merupakan fondasinya. Kami tidak hanya memberi teori tetapi simulasi praktis dan mudah dipahami, tentang bagaimana asuransi untuk UMKM dapat melindungi warung mereka dari musibah, atau bagaimana asuransi jiwa dapat melindungi masa depan keluarga melalui manfaat santunan saat terjadi risiko meninggal dunia,” ujarnya.

Kedua, inovasi produk adalah kunci aksesibilitas. Melalui anggota holding seperti Jasa Raharja, Jasa Raharja Putera, IFG Life, Jasindo, Askrindo, dan lainnya. “Kami menghadirkan produk ‘sachet’ dengan premi terjangkau. Contoh nyatanya adalah produk LifeSAVER dari IFG Life yang memberikan perlindungan terhadap cedera akibat kecelakaan, baik ringan maupun berat, mencakup berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit, klinik, dan apotek dengan premi mulai Rp 25.000 per bulan,” imbuhnya.

Terdapat juga produk Third Party Liability (TPL) dari Jasa Raharja Putera yang memberikan perlindungan bagi pengemudi atau pemilik kendaraan apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan kerusakan harta benda maupun cedera pada pihak ketiga. Dengan TPL, tertanggung terlindungi dari beban finansial berlebih dan memperoleh kepastian dalam penyelesaian klaim.

Berita Terkait :  Kebakaran Kandang di Kota Batu Hanguskan 19 Ternak Kambing dan Unggas

Ketiga, kolaborasi adalah amplifier kami. Kami bermitra dengan banyak stakeholder mulai dari regulator, perusahaan, universitas dan komunitas lainnya untuk menyampaikan edukasi dan pemahaman akan produk asuransi ini melalui berbagai kanal informasi untuk menjangkau publik.

“Dengan Kolaborasi ini, IFG dan anggota holding juga fokus pada pengembangan produk inklusif yang sederhana dan terjangkau,” pungkasnya.

Target IFG Inklusi Asuransi Kedepan
“Target kami terukur dan sejalan dengan arahan OJK. Kami tidak hanya mengejar angka, tapi juga fokus pada kualitas.Tentu adanya peningkatan indeks literasi dan inklusi asuransi nasional. IFG secara aktif berkontribusi pada peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional dari tahun ke tahun,” tegasnya.

Menurut catatan OJK pada Survei Nasional Literasi dan Inlusi Keuangan (SNLIK) indeks literasi keuangan perasuransian meningkat menjadi 45,45% pada 2025 dari sebelumnya 36,90%. Sementara inklusi perasuransian di angka 28,5% naik dari tahun sebelumnya 12,21%. Meskipun ini adalah catatan nasional, sebagai holding BUMN di sektor asuransi, IFG sejak pendiriannya di tahun 2020 tentu berperan dalam pencapaian tersebut.

Selain itu, IFG dan anggota holding terus berupaya mengatasi miskonsepsi seputar asuransi di masyarakat. Meskipun bukan target angka, ini adalah indikator kualitatif penting yang mendukung peningkatan inklusi asuransi jangka panjang. Dengan meningkatkan pemahaman, diharapkan lebih banyak masyarakat yang bersedia dan mampu mengakses produk asuransi.

Secara keseluruhan, target IFG dalam 5 tahun ke depan terkait inklusi asuransi adalah untuk secara signifikan meningkatkan angka literasi dan inklusi asuransi nasional melalui peningkatan penetrasi produk, edukasi literasi yang masif, pengembangan produk inovatif dan digital, serta kolaborasi strategis dengan berbagai pihak.

“IFG akan terus memantau indikator-indikator ini melalui riset berkelanjutan dari IFG Progress untuk memastikan efektivitas strateginya. Setiap target ini dipantau secara ketat oleh IFG Progress, dan menjadi kompas bagi seluruh anggota holding untuk bergerak bersama,” papar Denny.
(riq.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru