Priyo Sudibyo Dirut Perumda Tugu Tirta memimpin langsung pengerukan sedimen Sungai Wedit, Rabu 13/8 kemarin.
Kota Malang, Bhirawa.
Upaya melakukan perawatan ekosistem Sungai Wendit dilakukan oleh Perumda Tugu Tirta Kota Malang, setelah 12 tahun lamanya sungai tersebut diabaikan. Pengerukan sedimentasi besar-besaran, dilakukan untuk menjaga dan merawat keberadaan sungai tersebut.
Dengan dukungan Perum Jasa Tirta 1, alat berat diturunkan, endapan lumpur yang mengendap bertahun-tahun pun mulai diangkat. Pembersihan dilakukan di aliran sungai sepanjang 4 kilometer tersebut.
Selain merawat ekosistem, juga untuk melancarkan aliran air, menjaga kelestarian sumber daya dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Malang.
Priyo Sudibyo, Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang, mengemukakan, selama ini kegiatan rutin hanya sebatas pembersihan sampah dan ranting di aliran sungai.
“Pengerukan besar terakhir dilakukan 12 tahun lalu. Kali ini kita lakukan lagi, agar kapasitas sungai kembali optimal dan pasokan air untuk warga lebih terjamin,” terangnya Rabu (13/8).
Sedimentasi yang menumpuk bukan hanya mempersempit aliran, tapi juga mengancam kualitas lingkungan perairan.
Sebelum pengerukan, ketinggian air permukaan hanya sekitar 30 cm. Nantinya akan dikeruk sampai kedalaman menjadi 1,5 sampai 2 meter.
Dengan pengerukan menyeluruh, aliran air dari Wendit diharapkan kembali lancar, ekosistem lebih sehat dan risiko gangguan distribusi berkurang.
Dengan begitu, suplai layanan Tugu Tirta ke sejumlah area jadi lebih optimal. Utamanya untuk layanan Wendit 3 yang mensuplai Reservoir Betek, Tlogomas dan Mojolangu.
“Inilah wujud semangat konservasi kami. Air adalah sumber kehidupan dan menjaganya adalah tanggungjawab bersama. Sinergi dengan Perum Jasa Tirta 1 ini membuktikan, kerja kolaboratif bisa menghasilkan manfaat yang luas,” tambahnya.
Manfaat lain, dari kegiatan ini adalah bisa menghindarkan warga dari potensi banjir 5 tahunan ketika air sungai meluap.
Pengerukan sedimen Sungai Wendit itu, mendapat dukungan dari warga sekitar. Pagihari, warga RT 02 RW 09 Dusun Lowoksuruh Desa Mangliawan mengaku senang dengan terlaksananya kegiatan ini.
“Sudah lama kami berharap sungai ini dibersihkan. Kalau alirannya lancar, selain air untuk warga jadi lebih baik, lingkungan juga lebih bersih dan bebas bau. Kami berterima kasih kepada Tugu Tirta dan pihak-pihak yang terlibat turun langsung ke lapangan,” ujarnya.
Hal senada diamini Rosul, warga RT 03 RW 09 Lowoksuruh.
“Kalau sungai bersih, suasana di sini juga jadi lebih nyaman. Kami tidak lagi was-was siklus luapan banjir. Kami bersyukur adanya kepedulian terhadap lingkungan sekitar kami. Semoga kegiatan seperti ini sering dilakukan, biar manfaatnya terus dirasakan warga,” katanya.
Warga turut mendukung dengan mengkoordinir 20 titik penempatan hasil pengerukan. Nantinya buangan sedimen dilokalisir di titik-titik tersebut.
Pengerukan ini diharapkan menjadi momentum baru pengelolaan sumber air di wilayah Malang. Bukan hanya memulihkan fungsi sungai, tapi juga memberi pesan kuat bahwa menjaga alam berarti menjaga masa depan.
Ke depannya, lokasi aliran Sungai Wendit yang sudah jauh lebih bersih dan nyaman akan dioptimalkan oleh warga untuk pengembangan sektor pariwisata. (mut.hel).


