28 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img


Pasuruan, Bhirawa
Ribuan pelari dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan 22 negara dunia memadati area Bromo, di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Meski rute menanjak dan naik turun di 2.500 Mdpl, namun 1.600 peserta Bromo Marathon 2024 tetap menikmatinya lantaran terbawa kesegaran alam hingga keindahan panorama Gunung Bromo.

Sebagian besar peserta memanfaatkan rute alam yang ditentukan dilakoninya dengan riang gembira hingga berfoto selfie.

“Bromo Marathon ini rutenya luar biasa. Tentu, tadi saya bersama peserta lainnya mengatur nafas. Juga sempat berhenti untuk menyempatkan diri berfoto bersama hingga berselfie berlatar alam yang indah dan sejuk,” tandas M. Toriq, salah satu peserta Bromo Marathon asal Bogor, Minggu (1/9) pagi.

Peserta lainnya dari negara Jerman, Tocher Micel mengakui bahwa medan Bromo Marathon tetap berat. Karena, menjadi peserta merupakan olahraga jenis hicking.

“Rutenya berat, terjal naik turun. Tapi semua itu terbayarkan dengan panoramanya indah dan udaranya sejuk. Tadi saya sempat berfoto selfie,” kata Tocher Micel diartikan dengan gaetnya.

Lari di pegunungan Bromo atau yang disebut Bromo Marathon 2024 terbagi dalam lima kategori yang dilombakan. Mulai dari 42 K, 21 K, 10 K, 5 K, dan 2,5 K untuk anak-anak.

Lari mengambil start dan finish di halaman Plataran Bromo di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Bromo Marathon tak hanya mengutamakan olahraga berlari, namun juga menyuguhkan panorama alam lereng Bromo yang alami dan suasana pertanian warga.

Berita Terkait :  Polwan Polrestabes Tekan Laka Lantas dengan Bagikan Helm SNI Gratis

Founder Bromo Marathon, Deddy Kurniawan menyatakan hingga saat ini lomba lari Bromo Marathon ke-11 masih tinggi peminatnya.

Bahkan, event olahraga itu memberikan fasilitas dan keindahan suasana alam yang menarik minat para peserta. Bahkan, standar internasional yang membuat para peserta percaya kepada panitia.

“Rute Bromo Marathon ini kita memakai standart internasional. Sehingga peserta nyaman dalam setiap tahunnya mengikuti Bromo Marathon. Pemandangan alam setiap tahunnya diganti sesuai rute yang ada,” urai Deddy Kurniawan.

Tahun ini, antusias peserta cukup tinggi hingga panitia membatasi pendaftaran. Kamar-kamar hotel dan homestay yang terbatas membuat panitia tidak ingin mengecewakan para peserta.

“Tahun ini kita membatasi. Sebab, melihat kamar hotel dan homestay yang ada di kawasan Tosari terbatas. Kalau tidak dibatasi, dikhawatirkan nantinya peserta tidak ada tempat istirahat,” tambah Deddy Kurniawan.

Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto mengapresiasi menyelenggaraan ivent tahun tersebut. Apalagi levelnya sudah bertaraf internasional. Sehingga, ia berharap kepada semua pihak wajib berpartisipasi dalam mensukseskan agenda Bromo Marathon.

“Sayang sekali bila tidak dikuatkan agenda tahunan. Karena, tahun ini jumlah pesertanya meningkat. Serta, untuk kategorinya juga semakin banyak dari pada tahun yang lalu,” imbuh Andriyanto.

General Manager Plataran, Gede Ariawan menilai Bromo Marathon adalah bentuk kontribusi Plataran Indonesia dalam mendukung sport tourism di Indonesia.

“Kegiatan ini sangat meningkatkan perekonomian warga sekitar. Itu karena melibatkan pegiat UMKM. Homestay masyarakat untuk penginapan para peserta juga penuhnya,” terang Gede Ariawan. [hil.gat]

Berita Terkait :  Tantangan Pengawas Sekolah Makin Kompleks, Dindik Sinkronkan Program Pendidik dan Tendik

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img