Harapan Dinsos pada Audit Kasus Stunting 1
Bondowoso, Bhirawa
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Dinas Sosial P3AKB Bondowoso melaksanakan audit kasus stunting 1 desiminasi dan rencana tindak lanjut tahun 2024 di Sabha Bina Praja 2, Kamis (27/6). Kepala Dinas Sosial P3AKB Anisatul Hamidah mengatakan, di setiap semester, Pemkab Bondowoso melakukan audit stunting untuk melihat kasus-kasus stunting yang ada di lapangan, karena pelaksanaan intervensi kasus stunting dilakukan secara sinergi kolaborasi.
Dijelaskannya, bahwa Pj Bupati, Pj Sekretaris Daerah dan semua OPD terkait, bersepakat, dan harus mengerti terhadap tupoksi masing masing, sesuai dengan yang ada di struktur TPPS dengan tugas pokok yang terbagi dalam dua hal, intervensi spesifik, dan intervensi sensitif.
Intervensi spesifik sendiri diampu OPD yang menangani urusan penanganan kesehatan, sedangkan, intervensi sensitif diampu oleh OPD yang menangani pola pikir, yang ternyata justru memberikan pengaruh 70 persen terhadap penurunan stunting. “Dari kasus semua yang diangkat, rata-rata penyebabnya adalah menikah di usia anak, gaya hidup, dan pola asuh anak,” ungkapnya.
Pihaknya berharap OPD-OPD yang menangani intervensi sensitif, terus berkolaborasi dalam merubah mindset masyarakat. “Agar tidak menikahkan anaknya di usia dini,” terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya melakukan evaluasi dengan sampling kasus stunting, agar diketahui penyebab, analisa faktor resiko. Agar bisa memberikan rekomendasi penanganan, hingga melakukan pemantauan penanganan secara intensif.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Plt Asisten 1 Setda, Kepala Dinas Sosial P3AKB, Plt Kepala Dinas Kesehatan dan TPPS Kabupaten Bondowoso.[san.ca]
