M Zaenal Arifin
Tradisi melangsungkan akad nikah pada malam 29 Ramadan (malam songo) masih menjadi tren bagi sebagian masyarakat Bojonegoro. Buktinya, pada tahun 2025 sebanyak 487 pasangan calon pengantin (Catin) tercatat bakal melangsungkan akad nikah pada malam songo yang dianggap baik oleh masyarakat.
Jumlah ini didapatkan dari data yang dikumpulkan Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Bojonegoro per 18 Maret 2025.
Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Binmas) Islam Kantor Kementrian Agama (kemenag) Bojonegoro, M Zaenal Arifin mengatakan tradisi malem songo merupakan tradisi unik yang dilangsungkan oleh masyarakat Bojonegoro.
“Tradisi ini dianggap baik untuk melangsungkan pernikahan, sehingga banyak masyarakat yang ingin menikahkan putra – putrinya di malam yang dianggap spesial dan penuh berkah tersebut,” Kata Zaenal Arifin, Kemarin (20/3).
Karena selain mendapatkan keberkahan menikah di malam songo juga tidak perlu menggunakan hitungan Jawa karena pada hari tersebut penuh kebaikan. ” Data yang dikumpulkan dari KUA se-Kabupaten Bojonegoro per 18 Maret 2025, sebanyak 487 pasangan calon pengantin akan menikah pada malem songo,” ucapnya.
Ia mohon doa dan dukungan semua pihak agar semua calon pengantin terlayani, serta tidak ada kendala dan semua berjalan lancar. “Alasannya mendapat berkah Ramadnan dan 1 Syawal sudah punya pasangan,” ujarnya.
Adapun data jumlah pernikahan malam songo terbanyak pada tahun ini diduduki oleh Kecamatan Sumberrejo dengan jumlah 61 pasang, kemudian Kecamatan Baureno dengan jumlah 58 pasang dan Kecamatan Kanor dengan 38 pasang calon pengantin.
Banyaknya peminat nikah di malam 9, namun ada beberapa Kecamatan yang sepi peminat dan tidak ada sama sekali pasangan calon pengantin yang mendaftarkan diri untuk menikah pada hari tersebut. Yakni Kecamatan Ngambon, Sekar, Gondang dan Kecamatan Margomulyo. [bas.wwn]