Surabaya, Bhirawa
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) gelar seleksi wawancara untuk peserta disabilitas netra dalam penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri. Setidaknya ada 49 peserta disabilitas dari berbagai daerah mendaftar pada skema penerimaan khusus disabilitas jalur Mandiri Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pendaftaran jalur ini sudah ditutup pada 14 Juli 2024 lalu.
Kasubdit Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Unesa, Dr Sukarmin MPd., mengatakan peserta jalur disabilitas menjalani seleksi wawancara bersama tim Unesa yang terdiri dari berbagai unsur yaitu tim psikologi, tim akademik, dan tim layanan disabilitas.
Tim seleksi tersebut mengukur sejumlah aspek seperti kemampuan akademik peserta dan prediksi kemampuan untuk mengikuti perkuliahan sesuai prodi yang dipilih, motivasi untuk studi dan ketahanan menjalani perkuliahan, dan potensi yang dimiliki dan yang akan dikembangkan selama kuliah.
Ditambahkan Sukarmin, seleksi disabilitas disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta berdasarkan jenis disabilitasnya. Seleksi ini untuk melihat minat, motivasi, dan minat peserta yang dbisa dikembangkan selama kuliah.
“Antusiasme peserta disabilitas untuk kuliah di Unesa cukup tinggi. Mereka ada yang penyandang tunadaksa, tunagrahita, tunanetra, dan tunarungu. Mereka mendaftar di berbagai program studi yang ditawarkan Unesa,” ucapnya, Selasa (2/7).
Sukarmin juga menjelaskan, seleksi jalur ini disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta berdasarkan jenis disabilitasnya. Karena itu, di lokasi seleksi disiapkan tim pendamping dan sejumlah alat bantu komunikasi yang dibutuhkan. Dari hasil seleksi jalur disabilitas sudah diumumkan pada Sabtu, 22 Juni 2024. Dari 49 pendaftar, sebanyak 29 peserta dinyatakan lolos.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Unesa, Martadi MSn mengatakan, semangat Unesa membuka jalur disabilitas yaitu untuk memberi kesempatan kepada penyandang disabilitas yang memiliki semangat tinggi dan potensi untuk studi lanjut di perguruan tinggi.
“Ketika adik-adik kita yang disabilitas ini diberi kesempatan belajar di perguruan tinggi, kami yakin, mereka akan mampu berinovasi untuk menangani permasalahan riil yang dihadapi para para disabilitas dengan tepat,” ujarnya.
Sebagaimana pesan Rektor Unesa, lanjutnya, bagi peserta yang lolos jalur disabilitas di Unesa bebas uang kuliah tunggal atau UKT dan SPI (sumbangan pengembangan institusi). Dengan kata lain, peserta yang lolos jalur disabilitas tidak dibebankan biaya UKT dan SPI alias kuliah gratis.
“Dengan kebijakan ini kami harap para calon mahasiswa baru disabilitas semakin semangat untuk belajar dan mengembangkan potensinya bersama Unesa,” tandasnya. [ina.fen]