Pemprov Jatim, Bhirawa
Sebanyak 26 penerima manfaat (PM) jurusan las di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja (UPT PSBR) Jombang, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, mulai menjalani praktek pengelasan posisi 1G, Senin (11/8).
Kegiatan ini menjadi kelanjutan setelah mereka menuntaskan pembelajaran teori selama tiga minggu penuh. Sebelum terjun ke lapangan, para PM mengikuti ujian teori yang dipandu instruktur Zamroni.
Hanya peserta yang dinyatakan lulus yang diperbolehkan mengikuti praktek langsung. Untuk memastikan efektivitas pembelajaran, peserta dibagi dalam beberapa kelompok kecil sehingga instruktur dapat memantau teknik dan hasil kerja setiap individu.
Dalam praktek ini, peserta diminta memproduksi manik las sesuai standar industri, dengan memperhatikan tahapan kerja, keamanan, dan presisi hasil las. Metode ini dirancang agar lulusan mampu bersaing di dunia kerja atau membuka usaha secara mandiri.
Kepala UPT PSBR Jombang, Dra. Nenti Sarjanti, MM, mengapresiasi kemajuan keterampilan para PM. Menurutnya, praktek lapangan adalah kunci untuk mengukur tingkat pemahaman setelah materi teori.
“Setelah mempelajari teori, untuk mengukur tingkat pemahaman PM maka dilakukan praktek secara langsung,” jelasnya.
Nenti menambahkan, keterampilan yang diperoleh peserta akan dilengkapi dengan bantuan sosial berupa peralatan penunjang pasca pelatihan.
“Karena mereka nantinya dibekali peralatan usaha, proses pembelajaran ini harus diikuti dengan serius, fokus, dan sungguh-sungguh agar benar-benar bermanfaat,” tegasnya.
Program pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen Dinas Sosial Jatim dalam meningkatkan kemandirian sosial ekonomi remaja binaan, sekaligus mencetak tenaga kerja terampil yang siap bersaing di sektor industri maupun wirausaha. [rac.kt]


