32 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

24.800 Hektare Sawah di Kabupaten Bojonegoro Tercover AUTP

Bojonegoro, Bhirawa
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, menyebutkan sekitar 24.800 hektare areal sawah yang tersebar di sejumlah kecamatan tercover atau sudah masuk program asuransi pertanian atau Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

” Hingga saat ini ada sekitar 24.800 hektare sawah yang tercover asuransi usaha tani padi, dengan jumlah petani 49.529 orang,” Kata Kabid Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman (Sarpras dan Perlintan) DKPP Bojonegoro, Retno Budi Widyanti, kemarin (26/8).

Retno menjelaskan bahwa program asuransi pertanian itu bertujuan untuk membantu petani yang mengalami gagal panen. Jika terjadi gagal panen, maka petani bisa mengajukan klaim untuk tanam kembali. “Dengan begitu, produksi pertanian bisa terus berlangsung dan petani akan terhindar dari kerugian,” ujarnya.

AUTP ini memberikan perlindungan kepada petani dari ancaman resiko gagal panen sebagai akibat dari resiko banjir, kekeringan, serangan penyakit dan hama atau organisme pengganggu tanaman. Namun disisi lain, Retno menyebutkan, jika petani yang belum mendaftarkan lahannya di asuransi usaha tani padi (AUTP). Sehingga tak bisa mengajukan asuransi ketika terdampak bencana alam. “Jadi petani yang terdampak bencana seperti banjir, kekeringan, dan hama tidak bisa mengajukan asuransi,” tuturnya.

Dia mengatakan, petani yang belum mendaftar AUTP seharusnya segera menghubungi masing-masing kelompok tani (poktan) untuk konsultasi pendaftaran. Namun, para petani masih belum peduli terkait adanya asuransi tanaman rusak akibat bencana. “Banyak petani belum bersedia mendaftar secara swadaya kecuali yang sudah pernah merasakan manfaat asuransi,” ujarnya.

Berita Terkait :  Upaya Percepatan Penurunan Stunting, Pemkot Madiun Gelar Diklat Bersama Guru Paud

Retno mengungkapkan, asuransi ini untuk mengantisipasi masalah pertanian. Sehingga sangat penting petani terdaftar di AUTP, karena bisa mendapatkan ganti rugi. “Untuk jumlah petani belum terdaftar di AUTP tidak memiliki, kami hanya punya jumlah lahan yang terdampak bencana,” katanya.

Untuk diketahui, dari 83.197 hektare lahan baku sawah (LBS) di Bojonegoro, mulai Juli hingga Agustus tercatat seluas 98 hektare lahan padi rusak. Rinciannya di tujuh desa yang tersebar di Kecamatan Ngambon seluas 32 hektare, Kecamatan Kapas seluas 60 hektare, dan Kecamatan Balen seluas 6 hektare yang lahan pertaniannya rusak. Terluas di Desa Tanjungharjo 60 hektare.[bas.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img