Pemancing menunggu ikan memakan umpannya, di Gelar Wisata Mancing Tahun 2024 yang diselenggarakan Disbudpar Jatim berkolaborasi dengan DPRD Jatim.
Pemprov Jatim, Bhirawa.
Selama empat jam, tepatnya mulai jam 09.00 Wib hingga 13.00 Wib, sebanyak 200 pemancing berbagai komunitas berebut meraih juara dengan mendapatkan ikan patin dengan bobot terberat di Kolam Pemancingan AL 52 di Surabaya , Sabtu (3/8).
Mereka yang memancing tersebut mengikuti kegiatan Gelar Wisata Mancing Jawa Timur yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur(Disbudpar Jatim) berkolaborasi dan bersinergi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur (DPRD Jatim).
Dalam kesempatan ini, Kepala Disbudpar Jatim, Evy Afianasari menyampaikan, kegiatan Lomba mancing ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi juga menjadi momentum untuk kita bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan, sebagai langkah awal untuk mewujudkan pariwisata Jawa Timur yang berkelanjutan.
“Adanya Gelar Wisata Mancing ini, maka kita ketahui bersama bahwa Pariwisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan lingkungan bagi masyarakat, ” katanya.
Selanjutnya, Anggota komisi C DPRD Provinsi Jatim Blegur Prijanggono berpendapat, lomba mancing yang diselenggarakan ini, merupakan upaya menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu tujuan favorit wisata. Termasuk wisata yang berkaitan dengan hobi masyarakat.
“Ini adalah healing-nya bapak-bapak. Ke luar sejenak dari rutinitas pekerjaan. Maka dari itu mengundang mancing mania untuk healing sekaligus menyalurkan hobi,” katanya.
Pemancing berhasil mendapatkan ikan patin dalam Gelar Wisata Mancing Tahun 2024 yang diselenggarakan Disbudpar Jatim berkolaborasi dengan DPRD Jatim.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menaikkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Jatim, serta menaikkan ranking Jatim sebagai salah satu wisata favorit di Indonesia. Disisi lain juga bisa mewadahi hobi mancing mania.
Kali ini, para pemancing diuji kesabaran untuk bisa mendapatkan ikan dengan bobot terberat. “Ikannya sulit didapat, ” aku salah satu pemancing, Eko Hermono saat berupaya mengganti berbagai umpat yang tepat.
Ia berharap kegiatan Gelar Wisata Mancing Jawa Timur bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan. “Memancing seperti ini sangat ditunggu tunggu oleh komunitas, semoga nantinya kegiatan terus berlanjut, ” pungkasnya. (rac.hel).