Pemprov, Bhirawa
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur membuka secara resmi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang VII Tahun 2025 di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya, Selasa (29/10).
Program ini diikuti oleh 176 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, yang siap digembleng untuk menjadi tenaga kerja kompeten, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Kepala Disnakertrans Jatim Sigit Priyanto dalam sambutannya menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul.
“Gelombang VII ini bukan sekadar angka, tetapi bukti keberlanjutan komitmen kita dalam menyiapkan SDM Jawa Timur yang produktif dan kompeten,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tantangan dunia ketenagakerjaan saat ini tidak hanya soal jumlah lapangan kerja, tetapi juga kesesuaian keahlian tenaga kerja dengan kebutuhan industri (skill mismatch).
“Banyak lulusan yang belum nyambung dengan kebutuhan pasar. Maka peran BLK menjadi vital, karena di sinilah dapur kita mencetak tenaga kerja siap pakai,” tegasnya.
Sigit juga menyoroti pentingnya kesiapan tenaga kerja menghadapi tren global menuju ekonomi hijau.
“Kita memasuki era green jobs, di mana pekerjaan-pekerjaan ramah lingkungan seperti energi terbarukan, efisiensi energi, hingga pengelolaan limbah menjadi peluang baru. Kurikulum pelatihan kita harus mulai mengintegrasikan kompetensi hijau agar lulusan BLK tetap relevan,” ujarnya.
Sigit Priyanto berpesan kepada para peserta agar bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan.
“Jangan hanya mengejar sertifikat, tapi bangun kompetensi dan karakter. Dunia kerja tidak hanya butuh orang pintar, tapi orang yang disiplin dan mau bekerja keras. Kalian adalah investasi masa depan Jawa Timur,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Rasiyo memberikan apresiasi atas konsistensi Disnakertrans Jatim dalam menggelar pelatihan berbasis kompetensi yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Lebih dari 60 persen dari jumlah penduduk Jatim adalah generasi muda, dan sebagian masih menganggur. Maka pelatihan seperti ini menjadi langkah nyata pemerintah untuk menyiapkan mereka agar siap bekerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja,” kata Rasiyo.
“Apalagi Disnakertrans memiliki 16 UPT Pelatihan Kerja yang menyiapkan tenaga kerja berkompetensi. Masalah tenaga kerja ini menjadi hal prioritas dalam mengurangi angka pengangguran, ” imbuhnya.
Ia juga mendorong agar peserta mampu memanfaatkan peluang kerja, baik di dalam maupun luar negeri dengan memiliki sertifikat kompetensi.
“Bagi yang kompeten, peluang bekerja di negara seperti Jepang dan Korea terbuka lebar. Yang penting punya keahlian, disiplin, dan siap berkompetisi,” tambahnya.
Mantan Sekdaprov Jatim ini juga menyampaikan kedatangannya ke UPT BLK Surabaya untuk mengetahui pelatihan yang dilakukan Disnakertrans Jatim.
“Saya harus mengetahui pasti pelatihan apa yang dilakukan dan bentuk seperti apa sehingga keberhasilan dari pelatihan itu ketika mereka bisa diterima bekerja,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala UPT BLK Surabaya Isman Widodo dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan gelombang ketujuh ini meliputi 11 kejuruan, mulai dari digital marketing, customer service, teknisi instalasi tenaga, pembuatan program HMI berbasis PLC, barista, teknisi AC rresidental, teknisi telepon seluler (perangkat keras), pembuatan roti dan kue, pemasangan jaringan komputer, pembuatan sampel garmen, barista hingga tata rias pengantin muslim modifikasi.
“Pelatihan ini berlangsung sejak 23 Oktober dan didukung penuh oleh APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2025,” jelas Isman.
Isman mengatakan, pelatihan menggunakan kombinasi metode teori dan praktik langsung, serta didampingi instruktur berpengalaman dari BLK dan praktisi industri. Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP, sebagai pengakuan resmi keahlian mereka. [rac.gat]


